Sinopsis Buku: Buku ini membahas berbagai aspek terkait literasi di Indonesia, termasuk peringkat literasi Indonesia yang berada di bawah negara-negara ASEAN, sesuai dengan hasil survei yang diulas. Hasil survei ini bisa menjadi *bad news* atau *good news*, tergantung pada cara pemerintah dan masyarakat menyikapinya. Literasi tidak hanya berkaitan dengan kemampuan membaca, tetapi juga dengan kualitas pendidikan, akses terhadap bahan bacaan, dan penggunaan teknologi modern seperti e-book dan smartphone. Buku ini juga menyajikan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi, dan masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan kualitas literasi di Indonesia. Beberapa inisiatif yang disebutkan antara lain program Duta Baca Indonesia, gerakan literasi sekolah, Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB), dan program street library di Bandung. Selain itu, buku ini juga menyebutkan bahwa ketersediaan perpustakaan, koran, dan akses internet menjadi salah satu indikator penting dalam menilai tingkat literasi suatu negara. Tidak hanya fokus pada literasi, buku ini juga menyentuh topik hukum hak cipta dan keterlibatan PLO dalam hubungan diplomatik dengan Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Sebagai penutup, buku ini menekankan pentingnya literasi dalam konteks perkembangan teknologi dan media digital, serta upaya-upaya yang sedang dilakukan untuk meningkatkan kualitas bacaan dan akses informasi bagi masyarakat Indonesia.
Kunjungan Yasser Arafat ke Indonesia Disambut lebih dingin Pembukaan Kantor PLO di Jakarta belum mungkin takut mengundang aksi teror
Jumlah Halaman | 54 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-344-854-3 |