Sinopsis Buku: Buku ini memberikan gambaran komprehensif tentang sejarah filsafat dalam Islam, mulai dari masa penaklukan wilayah oleh kaum Muslim pada pertengahan abad ke-8 hingga perkembangan pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan di berbagai wilayah yang ditaklukkan. Buku ini menjelaskan bagaimana para sarjana Kristen di Suriah dan Irak telah lama mengkaji filsafat dan sains Yunani, termasuk menerjemahkan karya-karya Yunani ke dalam bahasa Suriah, yang kemudian ditransfer ke bahasa Arab pada abad ke-9 atas perintah khalifah Muslim. Di antaranya adalah seluruh karya Aristoteles, karya-karya Plato seperti *Timaeus*, *Republic*, dan *Laws*, serta berbagai karya filsafat kuno lainnya. Buku ini juga menyoroti bagaimana pemikiran filsafat dalam Islam tidak terpisahkan dari agama dan akal, serta bagaimana tradisi berpikir kritis dan inklusif sudah muncul sejak masa Nabi Muhammad, seperti dalam Piagam Madinah yang mengakui keberadaan agama-agama lain. Pemikiran kritis ini diteruskan oleh khalifah Umar bin Khatthab dan para ulama klasik serta filsuf Muslim, yang menerjemahkan karya-karya Yunani untuk memperkaya pemahaman terhadap teks-teks agama dan memajukan ilmu pengetahuan di berbagai bidang seperti matematika, astronomi, fisika, kedokteran, dan filsafat. Dalam buku ini, pembaca akan mengenal tokoh-tokoh filsuf Islam seperti Al-Farabi, Al-Thusi, dan Ibn Khaldun, yang masing-masing memberikan kontribusi penting dalam pengembangan filsafat, teologi, sosiologi, dan sejarah. Buku ini tidak hanya membahas pemikiran dan karya-karya filsuf Muslim, tetapi juga menjelaskan konteks kelahiran pemikiran tersebut, serta suasana belajar dan dialog yang mendorong munculnya beragam pemikiran dan hikmah yang menjadi ciri khas filsafat Islam. Buku ini juga menjelaskan bagaimana para sarjana Muslim memperkaya pemahaman mereka melalui diskusi ilmiah yang terbuka, seperti pertemuan ilmiah yang diadakan oleh Abu Sulaiman, di mana para peserta tidak dipertanyakan latar belakang agama atau asal negara mereka, dan mereka bersama-sama membahas pemikiran Empedokles, Sokrates, Plato, dan Aristoteles. Dengan demikian, buku ini memberikan gambaran lengkap tentang perjalanan sejarah dan pengembangan filsafat dalam konteks Islam.
Buku ini seolah olah mengamini pandangan Pierre Hadot yang menyatakan Filsafat klasik adalah conversio pembalikan arah transformasi sebuah cara berada dan cara hidup sebuah pencarian kebijaksanaan dan kearifan Filsafat memberikan saran yang besifat utuh dan membumi bukan hanya konsep kosong yang tak bermakna bagi kehidupan Selamat membaca