Sinopsis Buku: Buku ini membahas tentang hikmat dan akal budi dalam konteks kehidupan manusia, terutama dalam hubungannya dengan nilai-nilai keagamaan dan etika hidup. Penulis menjelaskan bahwa orang duniawi sering kali tidak mampu memahami hal-hal yang bersifat rohani, kecuali mereka diberi anugerah oleh Tuhan. Dalam konteks ini, penulis menekankan bahwa pengertian akan nilai-nilai kehidupan Kristen, pengorbanan, dan pengenalan akan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak bisa sepenuhnya dipahami oleh manusia yang tidak memiliki pengalaman spiritual yang dalam. Selain itu, buku ini juga menjelaskan bahwa hikmat adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan firman Tuhan dalam berbagai kondisi kehidupan, baik dalam situasi baik maupun dalam pergumulan. Orang yang bijaksana dan berhikmat adalah mereka yang mampu mengambil keputusan berdasarkan kebenaran firman, dengan penuh pertimbangan dan kesadaran akan tujuan hidup yang lebih besar. Sebaliknya, orang yang tidak berhikmat atau bodoh adalah mereka yang tidak mampu memahami dan menerapkan kebenaran firman dalam kehidupan sehari-hari. Penulis juga menggunakan ilustrasi mengenai pengemudi mobil untuk menjelaskan bagaimana hikmat itu bekerja dalam kehidupan nyata. Dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan, seseorang bisa mengambil keputusan yang tepat dan arif, bukan hanya mengikuti keinginan duniawi atau kepentingan pribadi. Dalam akhirnya, buku ini memberikan gambaran bahwa manusia dalam dunia ini secara alami berada dalam kondisi yang tidak mampu memahami hal-hal rohani, kecuali mereka diberi hikmat dan anugerah dari Tuhan. Dengan demikian, penulis mengajak pembaca untuk mencari hikmat dan akal budi melalui iman, agar dapat hidup secara bijaksana dan sesuai dengan firman Tuhan.
Sinopsis Buku: Buku ini membahas tentang hikmat dan akal budi dalam konteks kehidupan manusia, terutama dalam hubungannya dengan nilai-nilai keagamaan dan etika hidup. Penulis menjelaskan bahwa orang duniawi sering kali tidak mampu memahami hal-hal yang bersifat rohani, kecuali mereka diberi anugerah oleh Tuhan. Dalam konteks ini, penulis menekankan bahwa pengertian akan nilai-nilai kehidupan Kristen, pengorbanan, dan pengenalan akan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak bisa sepenuhnya dipahami oleh manusia yang tidak memiliki pengalaman spiritual yang dalam. Selain itu, buku ini juga menjelaskan bahwa hikmat adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan firman Tuhan dalam berbagai kondisi kehidupan, baik dalam situasi baik maupun dalam pergumulan. Orang yang bijaksana dan berhikmat adalah mereka yang mampu mengambil keputusan berdasarkan kebenaran firman, dengan penuh pertimbangan dan kesadaran akan tujuan hidup yang lebih besar. Sebaliknya, orang yang tidak berhikmat atau bodoh adalah mereka yang tidak mampu memahami dan menerapkan kebenaran firman dalam kehidupan sehari-hari. Penulis juga menggunakan ilustrasi mengenai pengemudi mobil untuk menjelaskan bagaimana hikmat itu bekerja dalam kehidupan nyata. Dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan, seseorang bisa mengambil keputusan yang tepat dan arif, bukan hanya mengikuti keinginan duniawi atau kepentingan pribadi. Dalam akhirnya, buku ini memberikan gambaran bahwa manusia dalam dunia ini secara alami berada dalam kondisi yang tidak mampu memahami hal-hal rohani, kecuali mereka diberi hikmat dan anugerah dari Tuhan. Dengan demikian, penulis mengajak pembaca untuk mencari hikmat dan akal budi melalui iman, agar dapat hidup secara bijaksana dan sesuai dengan firman Tuhan.
Jumlah Halaman | 80 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Pranata Widya Sejahtera |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-623-7782-39-1 |
eISBN |