Sinopsis Buku: Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat masih menghadapi tantangan besar ketika Belanda kembali menduduki wilayah-wilayah tertentu. Kisah ini berawal dari bom yang menghantam Pabrik Gula Rejosari di Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, yang menyebabkan kekacauan dan ketakutan di masyarakat. Meskipun pabrik dan perumahan pegawainya rusak, keadaan kembali tenang setelah beberapa waktu, tetapi kehidupan masyarakat berubah drastis. Gula yang sebelumnya mahal kini menjadi murah, dan banyak orang mengambil gula dari gudang pabrik yang kosong. Keluarga penulis yang tidak berada di perumahan pabrik, justru mengalami kehidupan yang lebih stabil di Kampung Kawedanan, di mana mereka memiliki kebun yang menghasilkan buah dan sayuran. Namun, kejadian bom ini menjadi awal dari perjalanan pengungsian yang berlangsung di berbagai tempat. Dalam buku ini, penulis menggambarkan kehidupan sehari-hari di pengungsian, keterlibatan orang tua dalam mengurus anak-anak, serta kekuatan jiwa dan semangat gotong royong masyarakat Indonesia dalam menghadapi kesulitan. Buku ini juga mengisahkan perjalanan kembali ke kampung halaman, perubahan kehidupan, dan upaya masyarakat untuk bangkit kembali setelah mengalami trauma dan kehilangan. Dengan narasi yang penuh perasaan dan pengalaman pribadi, buku ini menjadi cerminan perjuangan dan ketangguhan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan.
Sinopsis Buku: Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat masih menghadapi tantangan besar ketika Belanda kembali menduduki wilayah-wilayah tertentu. Kisah ini berawal dari bom yang menghantam Pabrik Gula Rejosari di Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, yang menyebabkan kekacauan dan ketakutan di masyarakat. Meskipun pabrik dan perumahan pegawainya rusak, keadaan kembali tenang setelah beberapa waktu, tetapi kehidupan masyarakat berubah drastis. Gula yang sebelumnya mahal kini menjadi murah, dan banyak orang mengambil gula dari gudang pabrik yang kosong. Keluarga penulis yang tidak berada di perumahan pabrik, justru mengalami kehidupan yang lebih stabil di Kampung Kawedanan, di mana mereka memiliki kebun yang menghasilkan buah dan sayuran. Namun, kejadian bom ini menjadi awal dari perjalanan pengungsian yang berlangsung di berbagai tempat. Dalam buku ini, penulis menggambarkan kehidupan sehari-hari di pengungsian, keterlibatan orang tua dalam mengurus anak-anak, serta kekuatan jiwa dan semangat gotong royong masyarakat Indonesia dalam menghadapi kesulitan. Buku ini juga mengisahkan perjalanan kembali ke kampung halaman, perubahan kehidupan, dan upaya masyarakat untuk bangkit kembali setelah mengalami trauma dan kehilangan. Dengan narasi yang penuh perasaan dan pengalaman pribadi, buku ini menjadi cerminan perjuangan dan ketangguhan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan.
Jumlah Halaman | 66 |
---|---|
Kategori | Pendidikan |
Penerbit | CV. Pustaka MediaGuru |
Tahun Terbit | 2018 |
ISBN | 978-602-482-675-8 |
eISBN |