Sinopsis Buku: Buku *Hati Yang Penuh Dengan Sesama* ini membawa pembaca pada refleksi mendalam tentang pentingnya persaudaraan dalam kehidupan manusia, terutama dalam konteks iman Kristen. Buku ini menjelaskan betapa pentingnya membangun hubungan yang penuh kasih, toleransi, dan saling mengasihi, sebagaimana yang dicontohkan oleh Yesus. Penulis menekankan bahwa persaudaraan bukan hanya berdasarkan darah atau kekerabatan, tetapi juga berdasarkan ketaatan terhadap firman Tuhan dan kesatuan iman. Dalam buku ini, penulis menjelaskan bahwa dalam masyarakat modern, banyak orang cenderung tertutup dan individualistik, sehingga memicu konflik dan penolakan terhadap perbedaan. Namun, dalam kehidupan gereja, terutama dalam komunitas Kristen, ada potensi untuk membangun persaudaraan yang sejati, seperti yang ditunjukkan oleh tradisi-tradisi lokal di Indonesia, seperti mangan ora mangan asal kumpul, menyama braya, sako seng, dan torang samua basudara. Semua ini menunjukkan bagaimana kehidupan bersama dalam kebaikan Allah dapat menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat. Buku ini juga mengajak pembaca untuk memahami arti “kasih persaudaraan” dalam konteks iman Kristen, yaitu kasih yang tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, latar belakang, atau status sosial. Penulis mengingatkan bahwa dalam iman, semua orang Kristen adalah saudara yang sama, dan kasih persaudaraan adalah manifestasi dari kasih Allah yang mengalir dalam hati orang percaya. Dengan demikian, buku ini menjadi panduan untuk membangun komunitas Kristen yang penuh kasih, saling mengasihi, dan bersatu dalam iman.
Sinopsis Buku: Buku *Hati Yang Penuh Dengan Sesama* ini membawa pembaca pada refleksi mendalam tentang pentingnya persaudaraan dalam kehidupan manusia, terutama dalam konteks iman Kristen. Buku ini menjelaskan betapa pentingnya membangun hubungan yang penuh kasih, toleransi, dan saling mengasihi, sebagaimana yang dicontohkan oleh Yesus. Penulis menekankan bahwa persaudaraan bukan hanya berdasarkan darah atau kekerabatan, tetapi juga berdasarkan ketaatan terhadap firman Tuhan dan kesatuan iman. Dalam buku ini, penulis menjelaskan bahwa dalam masyarakat modern, banyak orang cenderung tertutup dan individualistik, sehingga memicu konflik dan penolakan terhadap perbedaan. Namun, dalam kehidupan gereja, terutama dalam komunitas Kristen, ada potensi untuk membangun persaudaraan yang sejati, seperti yang ditunjukkan oleh tradisi-tradisi lokal di Indonesia, seperti mangan ora mangan asal kumpul, menyama braya, sako seng, dan torang samua basudara. Semua ini menunjukkan bagaimana kehidupan bersama dalam kebaikan Allah dapat menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat. Buku ini juga mengajak pembaca untuk memahami arti “kasih persaudaraan” dalam konteks iman Kristen, yaitu kasih yang tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, latar belakang, atau status sosial. Penulis mengingatkan bahwa dalam iman, semua orang Kristen adalah saudara yang sama, dan kasih persaudaraan adalah manifestasi dari kasih Allah yang mengalir dalam hati orang percaya. Dengan demikian, buku ini menjadi panduan untuk membangun komunitas Kristen yang penuh kasih, saling mengasihi, dan bersatu dalam iman.
Jumlah Halaman | 80 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Pranata Widya Sejahtera |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-623-92834-1-4 |
eISBN |