Toleransi sejak dahulu sudah mengakar dalam denyut nadi kehidupan masyarakat Indonesia sehingga Indonesia dikenal sebagai Zamrud Toleransi Nilai toleransi yang menjadi warisan budaya bangsa termanifestasi dalam unsur budaya material seperti simbol praktik sosial adat istiadat dan tokoh tokoh historis yang bijak bestari maupun non material seperti nilai nilai kearifan filosofi mitologi hingga pandangan hidup masyarakat yang luhur dan adi luhung tentang pentingnya menjaga keharmonisan Di tengah kita sedang dihadapkan pada problem sosial yang dapat menggerus kesatuan identitas kita sebagai bangsa seperti sektarianisme pengerasan identitas primordial fundamentalitasme konservatisme sentimentalisme suku dan agama yang dapat berujung konflik dan disintegrasi sosial seyogyanya kekuatan warisan budaya toleransi yang utama itu harus tetap kita kenali jaga lestarikan dan berdayakan sebagai modal sosial kita dalam menghadapi tantangan zaman Para penulis dalam buku Harmoni dalam Keragaman ini mengajak pembaca untuk belajar dari pengelolaan keberagaman masyarakat di Bali Bekasi dan Manado Ketiganya juga merupakan ikon daerah dengan kekayaan sejarah dan prestasi toleransi agama yang cukup mengagumkan Kompleks Puja Mandala di Bali mengagumkan dengan harmoni tempat peribadatannya dan kehidupan umat yang bertenggang rasa Kampung Sawah di Bekasi menuturkan kisah tentang toleransi sebagai warisan nenek moyangnya yang tetap lestari Kehidupan masyarakat Kota Manado menyimpan cerita perjumpaan budaya yang sudah terjadi sekian lama keterbukaan masyarakat hingga melahirkan harmoni dan identitas Bahasa Melayu Manado Buku ini menyampaikan pesan bahwa sejak zaman dahulu bangsa Indonesia sudah memiliki pengalaman keberagaman sehingga keberagamaan yang semakin tumbuh dan berkembang saat ini seharusnya tidaklah menjadi penghalang kesatuan selama masyarakat tetap menjaga harmoni dan solidaritas dewasa dalam menerima perbedaan dan toleransi antarsesama Beragam tidak harus terbelah dan berdiri sendiri sendiri tetapi beragam akan bisa tetap hidup berdampingan selama budaya toleransi tetap dijaga Pemajuan kebudayaan nasional pada saat yang sama harus memperhatikan pelestarian dan penguatan basis sendi nilai dan asas budaya toleransi di masa lalu dan di masa yang akan datang Buku yang menampilkan hasil penelitian eksploratif dan konstruktif ini sangat penting dan menarik untuk dibaca oleh para peneliti akademisi aktivis pemerhati bidang etika filsafat agama budaya sejarah sosiologi politik atau siapa pun yang memiliki komitmen terhadap arti penting toleransi dan mewujudkan harmoni dalam keberagaman Toleransi sejak dahulu sudah mengakar dalam denyut nadi kehidupan masyarakat Indonesia sehingga Indonesia dikenal sebagai Zamrud Toleransi Nilai toleransi yang menjadi warisan budaya bangsa termanifestasi dalam unsur budaya material seperti simbol praktik sosial adat istiadat dan tokoh tokoh historis yang bijak bestari maupun non material seperti nilai nilai kearifan filosofi mitologi ...hingga pandangan hidup masyarakat yang luhur dan adi luhung tentang pentingnya menjaga keharmonisan Di tengah kita sedang dihadapkan pada problem sosial yang dapat menggerus kesatuan identitas kita sebagai bangsa seperti sektarianisme pengerasan identitas primordial fundamentalitasme konservatisme sentimentalisme suku dan agama yang dapat berujung konflik dan disintegrasi sosial seyogyanya kekuatan warisan budaya toleransi yang utama itu harus tetap kita kenali jaga lestarikan dan berdayakan sebagai modal sosial kita dalam menghadapi tantangan zaman Para penulis dalam buku Harmoni dalam Keragaman ini mengajak pembaca untuk belajar dari pengelolaan keberagaman masyarakat di Bali Bekasi dan Manado Ketiganya juga merupakan ikon daerah dengan kekayaan sejarah dan prestasi toleransi agama yang cukup mengagumkan Kompleks Puja Mandala di Bali mengagumkan dengan harmoni tempat peribadatannya dan kehidupan umat yang bertenggang rasa Kampung Sawah di Bekasi menuturkan kisah tentang toleransi sebagai warisan nenek moyangnya yang tetap lestari Kehidupan masyarakat Kota Manado menyimpan cerita perjumpaan budaya yang sudah terjadi sekian lama keterbukaan masyarakat hingga melahirkan harmoni dan identitas Bahasa Melayu Manado Buku ini menyampaikan pesan bahwa sejak zaman dahulu bangsa Indonesia sudah memiliki pengalaman keberagaman sehingga keberagamaan yang semakin tumbuh dan berkembang saat ini seharusnya tidaklah menjadi penghalang kesatuan selama masyarakat tetap menjaga harmoni dan solidaritas dewasa dalam menerima perbedaan dan toleransi antarsesama Beragam tidak harus terbelah dan berdiri sendiri sendiri tetapi beragam akan bisa tetap hidup berdampingan selama budaya toleransi tetap dijaga Pemajuan kebudayaan nasional pada saat yang sama harus memperhatikan pelestarian dan penguatan basis sendi nilai dan asas budaya toleransi di masa lalu dan di masa yang akan datang Buku yang menampilkan hasil penelitian eksploratif dan konstruktif ini sangat penting dan menarik untuk dibaca oleh para peneliti akademisi aktivis pemerhati bidang etika filsafat agama budaya sejarah sosiologi politik atau siapa pun yang memiliki komitmen terhadap arti penting toleransi dan mewujudkan harmoni dalam keberagaman