Sinopsis: Buku ini menggambarkan sebuah kisah cinta yang tidak biasa, yang menggambarkan perasaan yang mendalam dan kompleks dalam hubungan antara dua orang. Buku ini dibuka dengan beberapa judul cerita pendek seperti *First Sight #1*, *Untuk Sebuah Kenangan #12*, dan *Bunga-Bunga Cinta #24*, yang mungkin menjadi pengantar atau pendahuluan untuk kisah utama. Di dalamnya, kita juga menemukan kisah *Bukan Cinta Biasa*, yang berjudul utama dari buku ini. Kisah ini menggambarkan emosi, keinginan, dan perjuangan dalam mencari kebenaran cinta. Penulis, Gus Yahya, mengungkapkan pengalaman pribadinya dalam menulis novel ini, termasuk rasa syukur terhadap teman-teman, keluarga, dan juga kepada Allah SWT, yang menjadi sumber inspirasi dan dukungan dalam proses kreatifnya. Buku ini juga mencerminkan kecintaan penulis terhadap sastra, khususnya dalam bentuk novel, serta kepeduliannya terhadap orang-orang yang telah mendukungnya sepanjang perjalanan menulis. Dalam buku ini, kita juga dapat menemukan kehangatan dan kejujuran dalam pengungkapan perasaan, yang terkadang terasa seperti puisi dan terkadang terasa seperti narasi yang penuh makna. Buku ini bukan hanya sekadar kisah cinta, tetapi juga refleksi tentang kehidupan, hubungan, dan perjalanan batin yang mengalami perubahan. Dengan gaya penulisan yang penuh emosi dan kerendahan hati, *Bukan Cinta Biasa* menjadi buku yang mampu menyentuh hati pembaca dan memberikan refleksi tentang cinta yang sejati.
Sinopsis: Buku ini menggambarkan sebuah kisah cinta yang tidak biasa, yang menggambarkan perasaan yang mendalam dan kompleks dalam hubungan antara dua orang. Buku ini dibuka dengan beberapa judul cerita pendek seperti *First Sight #1*, *Untuk Sebuah Kenangan #12*, dan *Bunga-Bunga Cinta #24*, yang mungkin menjadi pengantar atau pendahuluan untuk kisah utama. Di dalamnya, kita juga menemukan kisah *Bukan Cinta Biasa*, yang berjudul utama dari buku ini. Kisah ini menggambarkan emosi, keinginan, dan perjuangan dalam mencari kebenaran cinta. Penulis, Gus Yahya, mengungkapkan pengalaman pribadinya dalam menulis novel ini, termasuk rasa syukur terhadap teman-teman, keluarga, dan juga kepada Allah SWT, yang menjadi sumber inspirasi dan dukungan dalam proses kreatifnya. Buku ini juga mencerminkan kecintaan penulis terhadap sastra, khususnya dalam bentuk novel, serta kepeduliannya terhadap orang-orang yang telah mendukungnya sepanjang perjalanan menulis. Dalam buku ini, kita juga dapat menemukan kehangatan dan kejujuran dalam pengungkapan perasaan, yang terkadang terasa seperti puisi dan terkadang terasa seperti narasi yang penuh makna. Buku ini bukan hanya sekadar kisah cinta, tetapi juga refleksi tentang kehidupan, hubungan, dan perjalanan batin yang mengalami perubahan. Dengan gaya penulisan yang penuh emosi dan kerendahan hati, *Bukan Cinta Biasa* menjadi buku yang mampu menyentuh hati pembaca dan memberikan refleksi tentang cinta yang sejati.