Sinopsis Buku: "Gumam: Menyatukan Rasa dari Kata yang Terpisah" Buku ini menghadirkan kumpulan puisi yang menggambarkan perjalanan emosi dan kehidupan manusia dalam berbagai bentuk perasaan, dilema, dan refleksi. Dari halaman ke halaman, setiap puisi menjadi cermin dari hati penulis yang berusaha menyampaikan keindahan, kesedihan, harapan, dan kekecewaan melalui kata-kata yang penuh makna. Puisi-puisi dalam buku ini menggambarkan kehidupan yang penuh perubahan, seperti kehilangan, kesendirian, dan keinginan untuk melangkah maju meski terasa sulit. Beberapa puisi menggambarkan kejadian yang terjadi di Makassar, yang menjadi latar belakang karya-karya ini, sementara yang lain menggambarkan perasaan yang universal, bisa dirasakan oleh siapa pun. Dalam buku ini, penulis menggambarkan bagaimana perasaan dapat menjadi sumber kekuatan, meskipun pada akhirnya harus diungkapkan melalui kata-kata dan puisi. Puisi-puisi dalam buku ini juga menunjukkan perjalanan seorang penulis yang berusaha menyatukan rasa dan kata, membangun makna dari kekosongan dan kesendirian. Dengan gaya bahasa yang puitis, buku ini menjadi saksi bisu dari perjalanan emosional para penulis, yang berusaha menyampaikan hati mereka melalui tulisan. Buku ini tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga menjadi bentuk ekspresi diri dan refleksi hidup. "Gumam: Menyatukan Rasa dari Kata yang Terpisah" adalah buku yang menggambarkan bagaimana manusia, lewat puisi, dapat menyatukan antara rasa yang terpisah dan kata-kata yang mungkin terasa tak sempurna, tetapi tetap mampu menyampaikan kebenaran dan keindahan dalam hati.
Sinopsis Buku: \"Gumam: Menyatukan Rasa dari Kata yang Terpisah\" Buku ini menghadirkan kumpulan puisi yang menggambarkan perjalanan emosi dan kehidupan manusia dalam berbagai bentuk perasaan, dilema, dan refleksi. Dari halaman ke halaman, setiap puisi menjadi cermin dari hati penulis yang berusaha menyampaikan keindahan, kesedihan, harapan, dan kekecewaan melalui kata-kata yang penuh makna. Puisi-puisi dalam buku ini menggambarkan kehidupan yang penuh perubahan, seperti kehilangan, kesendirian, dan keinginan untuk melangkah maju meski terasa sulit. Beberapa puisi menggambarkan kejadian yang terjadi di Makassar, yang menjadi latar belakang karya-karya ini, sementara yang lain menggambarkan perasaan yang universal, bisa dirasakan oleh siapa pun. Dalam buku ini, penulis menggambarkan bagaimana perasaan dapat menjadi sumber kekuatan, meskipun pada akhirnya harus diungkapkan melalui kata-kata dan puisi. Puisi-puisi dalam buku ini juga menunjukkan perjalanan seorang penulis yang berusaha menyatukan rasa dan kata, membangun makna dari kekosongan dan kesendirian. Dengan gaya bahasa yang puitis, buku ini menjadi saksi bisu dari perjalanan emosional para penulis, yang berusaha menyampaikan hati mereka melalui tulisan. Buku ini tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga menjadi bentuk ekspresi diri dan refleksi hidup. \"Gumam: Menyatukan Rasa dari Kata yang Terpisah\" adalah buku yang menggambarkan bagaimana manusia, lewat puisi, dapat menyatukan antara rasa yang terpisah dan kata-kata yang mungkin terasa tak sempurna, tetapi tetap mampu menyampaikan kebenaran dan keindahan dalam hati.