Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi
Mardanas Safwan; Sutrisno KutoyoDeskripsi ebook
Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan masa kecil dan perjalanan hidup Sam Ratulangi, seorang tokoh pahlawan nasional yang lahir dan dibesarkan di daerah Kasendukan, Minahasa. Dalam buku ini, dibayangkan bagaimana Sam Ratulangi tumbuh dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh kehangatan. Ia tinggal bersama ayahnya, Jizias Ratulangi, yang merupakan seorang tokoh terpandang di daerahnya dan juga seorang pemilik rumah keluarga besar. Di sana, Sam menghabiskan waktu bersama para pembantu yang dianggap seperti keluarga sendiri, termasuk Denan dan Tialo, dua orang yang sangat menarik perhatiannya di masa kanak-kanak. Denan, seorang pembantu yang sangat kuat, menjadi simbol kekuatan dan tanggung jawab dalam keluarga. Sementara itu, kebiasaan ayah Sam yang senang memperkenalkan nama-nama anak dari budaya Minahasa memberikan pengaruh mendalam terhadap kebangsaan dan identitas Sam. Dari lingkungan keluarga yang penuh nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal, Sam dibesarkan dengan semangat patriotisme dan rasa nasionalisme yang dalam. Buku ini juga menyampaikan pesan tentang pentingnya rasa kebangsaan, tanggung jawab, dan semangat berkorban. Pahlawan bukanlah monopoli orang tertentu, melainkan sesuatu yang dapat dimiliki oleh siapa saja yang memiliki jiwa dan semangat untuk berjuang demi cita-cita besar bangsa. Dengan bahasa yang sederhana dan penuh makna, buku ini menggambarkan perjalanan hidup Sam Ratulangi sebagai pahlawan yang sejati, yang berjuang untuk kemerdekaan dan keadilan tanpa mengharapkan pujian. Buku ini memberikan gambaran yang jelas dan menginspirasi tentang peran pahlawan dalam membangun bangsa, serta pentingnya nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sinopsis ebook
Dr Ratulangi dilahirkan di Tondano Sulawesi Utara pada tanggal 5 November 1890 Ayahnya bernama Jizias Ratulangi dan ibunya Gerungan Jadi nama lengkapnya adalah Gerungan Saul Samuel Jacon Ratulangi G S S J Ratulangi Pada usia 13 tahun Ratulangi banyak membaca buku tentang orang Indian dan Koboi Kepandaian mereka mengendarai kuda dipelajarinya dengan baik baik sehingga dengan mudah Ratulangi mengendarai kuda seperti kepandaian mereka itu Kehidupannya yang bebas di antara kudan dan benteng muda itu segera berakhir Ratulangi berhasil menamatkan sekolah dasar Belanda dengan nilai yang tinggi Oleh karena itu ia dengan mudah dapat diterima masuk ke Hoofdenschool di Tondano