Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam meningkatkan literasi dan penghijauan lingkungan di Indonesia. Dalam konteks literasi, buku ini menjelaskan bagaimana hasil survei tentang tingkat literasi bisa menjadi *good news* atau *bad news*, tergantung pada respons pemerintah dan masyarakat. Gerakan literasi seperti program pengiriman buku gratis, gerakan literasi sekolah, dan inisiatif seperti GPMB di Yogyakarta serta Street Library di Bandung menjadi contoh nyata upaya untuk meningkatkan minat baca dan memperluas akses bacaan, terutama di era digital di mana smartphone menjadi media utama dalam mengakses bahan bacaan. Di sisi lain, buku ini juga menggambarkan upaya penghijauan lingkungan, seperti perjuangan kelompok tani mangrove di Wonorejo yang berhasil mengubah lahan berupa lumpur menjadi hutan bakau yang hijau. Proyek ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan aksi swadaya masyarakat dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir. Penghijauan mangrove yang berhasil dilakukan di Wonorejo bahkan berdampak hingga ke pesisir timur Surabaya, membentang sejauh 30 kilometer dan mencakup area seluas 500 hektare. Selain itu, buku ini juga menyentuh pentingnya perlindungan hak cipta dan sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran hak ekonomi pencipta, sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas dan keaslian karya-karya kreatif di Indonesia. Dengan menggabungkan isu literasi dan lingkungan, buku ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengakses pengetahuan, serta tanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan alam.
Muhson 47 tahun adalah ketua sekaligus dinamo kelompok tani mangrove di Wonorejo Pada pertengahan Oktober lalu Muhson dan kelompok taninya ini menerima penghargaan Adi Bakti Mina Bahari Tingkat Nasional dari Departemen Kelautan dan Perikanan at
Jumlah Halaman | 56 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0023-7 |