Sinopsis Buku: Buku ini membahas peran dan tantangan perempuan dalam birokrasi pemerintahan, khususnya dalam konteks Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penulis menggambarkan bahwa meskipun jumlah perempuan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah seimbang dengan laki-laki (49% dari total 4,3 juta ASN), eksistensi mereka dalam jabatan pimpinan masih terbatas. Fenomena ini dikenal sebagai "glass ceiling", yang menjadi bagian dari budaya birokrasi yang belum sepenuhnya inklusif terhadap perempuan. Buku ini juga menyoroti upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendorong kesetaraan gender dalam promosi jabatan struktural, seperti kebijakan afirmatif yang diatur dalam UU Partai Politik yang mensyaratkan kehadiran 30% perempuan dalam daftar pencalonan. Meskipun demikian, hingga tahun 2014, perempuan hanya mencapai 18% dalam jabatan publik. Dalam upaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam birokrasi, penulis mengusulkan model promosi jabatan berbasis kesetaraan gender, yang disebut sebagai AQCIO (Affirmative Action, Qualification, Competency, Integrity, and Organizational Culture). Model ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perempuan dalam jabatan melalui peningkatan kompetensi, kualifikasi, integritas, serta budaya organisasi yang responsif terhadap gender. Buku ini menjadi referensi penting bagi pembaca yang ingin memahami dinamika gender dalam birokrasi dan peran kebijakan afirmatif dalam mewujudkan kesetaraan gender di ranah publik.
Sinopsis Buku: Buku ini membahas peran dan tantangan perempuan dalam birokrasi pemerintahan, khususnya dalam konteks Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penulis menggambarkan bahwa meskipun jumlah perempuan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah seimbang dengan laki-laki (49% dari total 4,3 juta ASN), eksistensi mereka dalam jabatan pimpinan masih terbatas. Fenomena ini dikenal sebagai \"glass ceiling\", yang menjadi bagian dari budaya birokrasi yang belum sepenuhnya inklusif terhadap perempuan. Buku ini juga menyoroti upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendorong kesetaraan gender dalam promosi jabatan struktural, seperti kebijakan afirmatif yang diatur dalam UU Partai Politik yang mensyaratkan kehadiran 30% perempuan dalam daftar pencalonan. Meskipun demikian, hingga tahun 2014, perempuan hanya mencapai 18% dalam jabatan publik. Dalam upaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam birokrasi, penulis mengusulkan model promosi jabatan berbasis kesetaraan gender, yang disebut sebagai AQCIO (Affirmative Action, Qualification, Competency, Integrity, and Organizational Culture). Model ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perempuan dalam jabatan melalui peningkatan kompetensi, kualifikasi, integritas, serta budaya organisasi yang responsif terhadap gender. Buku ini menjadi referensi penting bagi pembaca yang ingin memahami dinamika gender dalam birokrasi dan peran kebijakan afirmatif dalam mewujudkan kesetaraan gender di ranah publik.
Jumlah Halaman | 232 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Scopindo Media Pustaka |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-623-6500-01-9 |
eISBN | 978-623-6500-11-8 |