Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga, dan masyarakat dalam meningkatkan literasi dan minat baca di Indonesia. Dalam konteks survei literasi yang menunjukkan peringkat Indonesia berada di bawah negara-negara ASEAN, buku ini menjelaskan bahwa hasil survei tersebut bisa menjadi *bad news* atau *good news*, tergantung pada bagaimana pemerintah dan pihak terkait menyikapinya. Buku ini juga menyajikan contoh nyata tentang bagaimana literasi dianggap sebagai tolok ukur kualitas pendidikan, seperti halnya Finlandia yang memiliki peringkat literasi pertama di dunia dan dianggap memiliki sistem pendidikan terbaik. Di Indonesia, berbagai inisiatif seperti gerakan literasi sekolah, program *street library* di Bandung, dan peluncuran Duta Baca Indonesia oleh Najwa Shihab, menjadi bentuk respons positif terhadap isu literasi. Selain itu, buku ini juga menyentuh isu-isu terkait hak cipta dan perlindungan karya, serta membahas peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia bisnis, seperti adanya surat tanpa identitas yang memicu perdebatan di kalangan karyawan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Buku ini merupakan kumpulan informasi yang relevan dan terkini mengenai upaya-upaya peningkatan literasi, kualitas pendidikan, dan kebijakan terkait hak cipta di Indonesia.
Penyelesaian nasib Bahana mulai menemukan titik terang Menteri Dahlan Iskan menyetujui penjualan saham Garuda Indonesia yang nyangkut di perusahaan itu
Jumlah Halaman | 76 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0649-9 |