Sinopsis Buku: Buku ini membahas ide-ide progresif Soekarno terkait pendidikan kebangsaan dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia. Penulis, Syamsul Kurniawan, menggambarkan Soekarno sebagai seorang pemikir Muslim yang tidak hanya berperan sebagai tokoh nasionalis, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam pemikiran Islam modern. Soekarno menekankan pentingnya memahami ajaran Islam melalui pendekatan ilmu pengetahuan umum, sehingga ajaran-ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadis dapat dipahami secara lebih mendalam dan komprehensif. Soekarno menolak paham-paham keagamaan yang tradisional dan anti-modern, serta mengampanyekan pentingnya *ijtihad* (kritis dan berpikir mandiri) dalam memahami Islam. Ia juga menekankan bahwa Islam tidak hanya terbatas pada konteks ibadah, tetapi juga mencakup aspek politik (siyasah) dan sosial-ekonomi (muamalah). Dalam konteks ini, Soekarno menggagas pendidikan kebangsaan yang berbasis Islam, yang bertujuan untuk memperkuat identitas keagamaan sekaligus membangun kemandirian umat Islam dalam menghadapi tantangan modernitas. Buku ini juga menggambarkan Soekarno sebagai seorang tokoh yang tidak ragu untuk memberikan kritik terhadap ajaran yang dianggap merugikan perkembangan umat Islam. Melalui pendekatan ilmu sosial dan sejarah, Soekarno menganalisis berbagai persoalan keislaman, sehingga menghasilkan pemikiran yang relevan dan mendorong pembaruan dalam dunia Islam Indonesia. Dengan demikian, buku ini berfungsi sebagai upaya untuk memperkenalkan kembali peran Soekarno dalam sejarah pembaruan Islam di tanah air.
Sinopsis Buku: Buku ini membahas ide-ide progresif Soekarno terkait pendidikan kebangsaan dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia. Penulis, Syamsul Kurniawan, menggambarkan Soekarno sebagai seorang pemikir Muslim yang tidak hanya berperan sebagai tokoh nasionalis, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam pemikiran Islam modern. Soekarno menekankan pentingnya memahami ajaran Islam melalui pendekatan ilmu pengetahuan umum, sehingga ajaran-ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadis dapat dipahami secara lebih mendalam dan komprehensif. Soekarno menolak paham-paham keagamaan yang tradisional dan anti-modern, serta mengampanyekan pentingnya *ijtihad* (kritis dan berpikir mandiri) dalam memahami Islam. Ia juga menekankan bahwa Islam tidak hanya terbatas pada konteks ibadah, tetapi juga mencakup aspek politik (siyasah) dan sosial-ekonomi (muamalah). Dalam konteks ini, Soekarno menggagas pendidikan kebangsaan yang berbasis Islam, yang bertujuan untuk memperkuat identitas keagamaan sekaligus membangun kemandirian umat Islam dalam menghadapi tantangan modernitas. Buku ini juga menggambarkan Soekarno sebagai seorang tokoh yang tidak ragu untuk memberikan kritik terhadap ajaran yang dianggap merugikan perkembangan umat Islam. Melalui pendekatan ilmu sosial dan sejarah, Soekarno menganalisis berbagai persoalan keislaman, sehingga menghasilkan pemikiran yang relevan dan mendorong pembaruan dalam dunia Islam Indonesia. Dengan demikian, buku ini berfungsi sebagai upaya untuk memperkenalkan kembali peran Soekarno dalam sejarah pembaruan Islam di tanah air.
Jumlah Halaman | 158 |
---|---|
Kategori | Pendidikan |
Penerbit | Madani |
Tahun Terbit | 2017 |
ISBN | 978-602-0899-29-9 |
eISBN |