Pencemaran lingkungan oleh logam berat telah menjadi masalah serius di dunia Mobilisasi logam berat melalui ekstraksi dan pengolahan bijih logam menyebabkan terjadinya pelepasan unsur logam ke dalam lingkungan Masalah pencemaran logam berat menjadi lebih serius seiring dengan meningkatnya industrialisasi dan gangguan siklus biogeokimia alami Tidak seperti pencemar organik yang dapat teroksidasi menjadi karbon oksida oleh akivitas mikroba sebagian besar logam tidak mengalami degradasi biologi atau kimia Logam berat yang paling sering ditemukan di lokasi yang tercemar adalah timbal Pb kromium Cr arsen As seng Zn kadmium Cd tembaga Cu merkuri Hg dan nikel Ni Tanah yang tercemar logam umumnya sulit untuk dipulihkan karena logam dalam tanah tidak mengalami biodegradasi Oleh karena itu kegiatan pembuangan logam pencemar dari tanah merupakan pekerjaan yang berat dan mahal Pencemaran logam berat hanya dapat diremediasi dengan pengambilan atau pembuangan logam berat dari dalam tanah Teknologi yang sudah banyak digunakan adalah dengan cara penggalian dan penimbunan atau pencucian tanah yang diikuti dengan pemisahan bahan pencemar secara fisika maupun kimia Namun demikian metode ini sulit diterapkan pada wilayah yang luas Metode konvensional tersebut juga memerlukan masukan energi tinggi peralatan mahal dan pada saat yang sama dapat merusak struktur tanah dan menurunkan produktivitas tanah Oleh karena itu teknologi konvensional tersebut umumnya sulit diterapkan di negara negara berkembang termasuk Indonesia Teknologi lain yang telah dikembangkan untuk remediasi tanah yang tercemar logam berat adalah teknologi remediasi berbasis tumbuhan hijau yang dikenal dengan fitoremediasi Teknologi alternatif ini muncul berdasarkan pemahaman bahwa tanaman memiliki kemampuan luar biasa untuk mengekstrak mengakumulasi dan memetabolisme bahan dari udara air dan tanah Konsep fitoremediasi pada dasarnya adalah penggunaan tumbuhan dan asosiasi mikrobia tanah untuk mengurangi konsentrasi atau mengurangi pengaruh meracun bahan pencemar dalam tanah Fitoremediasi juga merupakan teknologi penambah penghasilan terutama jika unsur logam yang diserap dari tanah dapat digunakan sebagai bio ore diekstrak sebagai logam berharga yakni phytomining dan energi dapat dihasilkan dari pembakaran biomasa tumbuhan Pencemaran lingkungan oleh logam berat telah menjadi masalah serius di dunia Mobilisasi logam berat melalui ekstraksi dan pengolahan bijih logam menyebabkan terjadinya pelepasan unsur logam ke dalam lingkungan Masalah pencemaran logam berat menjadi lebih serius seiring dengan meningkatnya industrialisasi dan gangguan siklus biogeokimia alami Tidak seperti pencemar organik yang dapat teroksidasi ...menjadi karbon oksida oleh akivitas mikroba sebagian besar logam tidak mengalami degradasi biologi atau kimia Logam berat yang paling sering ditemukan di lokasi yang tercemar adalah timbal Pb kromium Cr arsen As seng Zn kadmium Cd tembaga Cu merkuri Hg dan nikel Ni Tanah yang tercemar logam umumnya sulit untuk dipulihkan karena logam dalam tanah tidak mengalami biodegradasi Oleh karena itu kegiatan pembuangan logam pencemar dari tanah merupakan pekerjaan yang berat dan mahal Pencemaran logam berat hanya dapat diremediasi dengan pengambilan atau pembuangan logam berat dari dalam tanah Teknologi yang sudah banyak digunakan adalah dengan cara penggalian dan penimbunan atau pencucian tanah yang diikuti dengan pemisahan bahan pencemar secara fisika maupun kimia Namun demikian metode ini sulit diterapkan pada wilayah yang luas Metode konvensional tersebut juga memerlukan masukan energi tinggi peralatan mahal dan pada saat yang sama dapat merusak struktur tanah dan menurunkan produktivitas tanah Oleh karena itu teknologi konvensional tersebut umumnya sulit diterapkan di negara negara berkembang termasuk Indonesia Teknologi lain yang telah dikembangkan untuk remediasi tanah yang tercemar logam berat adalah teknologi remediasi berbasis tumbuhan hijau yang dikenal dengan fitoremediasi Teknologi alternatif ini muncul berdasarkan pemahaman bahwa tanaman memiliki kemampuan luar biasa untuk mengekstrak mengakumulasi dan memetabolisme bahan dari udara air dan tanah Konsep fitoremediasi pada dasarnya adalah penggunaan tumbuhan dan asosiasi mikrobia tanah untuk mengurangi konsentrasi atau mengurangi pengaruh meracun bahan pencemar dalam tanah Fitoremediasi juga merupakan teknologi penambah penghasilan terutama jika unsur logam yang diserap dari tanah dapat digunakan sebagai bio ore diekstrak sebagai logam berharga yakni phytomining dan energi dapat dihasilkan dari pembakaran biomasa tumbuhan