Sinopsis Buku: Buku ini membahas konsep *‘iddah* dalam perspektif fiqh klasik dan kontemporer. Penulis, Muhamad Isna Wahyudi, mengupas perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang berdampak pada pemahaman hukum Islam, khususnya dalam bidang mu’amalah. Dalam konteks ini, *‘iddah*—yang merupakan salah satu bentuk perlindungan bagi wanita setelah perceraian—dilihat sebagai bagian dari hukum yang kontekstual dengan kondisi masyarakat pada masa turunnya ayat-ayat terkait. Penulis meninjau kembali proses penetapan hukum *‘iddah* dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan teknologi masa kini, seperti kemampuan memprediksi kehamilan, tes DNA, serta penyebaran penyakit seksual menular. Dari sini, buku ini menawarkan gagasan dan solusi hukum yang lebih adil dan manusiawi, sejalan dengan prinsip Islam yang menekankan keadilan dan kemaslahatan. Buku ini merupakan upaya untuk mengkritisi dan memperbarui pemahaman tentang *‘iddah* agar relevan dengan tantangan dan dinamika kehidupan modern, sambil tetap berakar pada nilai-nilai agama.
Buku panduan ini mengungkapkan kontroversi terkait masalah iddah yang sering dialami wanita pasca bercerai Selama ini memang ada kesan bahwa iddah hanya berlaku bagi perempuan Bahkan menjalankan iddah bagi perempuan dianggap sebagai bagian dari ibadah sehingga konsep iddah mengalami keterbatasan untuk dijelaskan perintah iddah termasuk masalah ta abbudi sehingga tinggal diterima dilaksanakan dan tidak ada hikmah di dalamnya Meskipun demikian ternyata masalah iddah ini tidak sedatar dan sesederhana itu Konsep iddah yang terkesan diskiminatif terhadap perempuan ini banyak mendapat sorotan baik dari ulama klasik maupun kontemporer
Jumlah Halaman | 183 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Pustaka Pesantren |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | 979-8452-59-3 |
eISBN | 978-979-8452-59-8 |