Sinopsis Buku: Buku ini membahas filosofi nenas dalam konteks budaya dan sejarah Kesultanan Buton, yang dikenal sebagai *Buthuunni*. Melalui pendekatan yang mendalam, penulis menjelaskan makna simbolis dan filosofis dari berbagai bagian nenas, seperti batang, daun, buah, pucuk, dan akar. Setiap bagian nenas dianggap sebagai representasi dari nilai-nilai kehidupan, kebijaksanaan, dan keharmonisan yang dipegang oleh masyarakat Kesultanan Buton. Buku ini tidak hanya mengungkap makna nenas secara literal, tetapi juga menjelaskan bagaimana nenas menjadi simbol spiritual, sosial, dan politik dalam tradisi lokal tersebut. Selain itu, buku ini juga menyajikan data lengkap tentang nama-nama jabatan dan personil di Kesultanan Buton, serta menyebutkan sumber-sumber kajian yang relevan. Dengan gaya penulisan yang akademis namun mudah dipahami, buku ini menjadi referensi penting bagi para peneliti, sejarawan, serta pecinta budaya lokal di Indonesia.
Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati isi buku Filsafat Nenas Di Kesultanan Buton Buthuuni ini belum memadai dalam mengangkat nilai nilai yang terkandung dalam Filsafat Nenas itu Namun penulis memberanikan diri untuk menuangkannya dalam bentuk karya tulis berupa buku kecil agar dipahami oleh khususnya generasi muda masyarakat Buton dimanapun berada Filsafat Nenas ini secara rinci dan detail dibagi dalam Mathla