Sinopsis Buku: Buku ini membahas secara mendalam tentang istighfar, yaitu tindakan memohon ampun kepada Allah dari segala dosa dan kesalahan yang dilakukan oleh seorang hamba. Penulis, Syaikh Muhammad Ismail, menjelaskan makna istighfar secara bahasa dan istilah, serta menjelaskan hukumnya dalam konteks keagamaan Islam. Ia juga memaparkan pentingnya istighfar dalam kehidupan seorang Muslim, baik secara individu maupun dalam konteks sosial dan spiritual. Buku ini menyajikan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis, serta pandangan para ulama salaf dan khalaf, untuk menjelaskan bahwa istighfar bukan hanya dibaca dalam keadaan tertentu, melainkan juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam berbagai momen penting dalam kehidupan seorang Muslim, seperti setelah shalat, di Padang Arafah, dalam qiyamullail, dan di waktu sahur. Selain itu, istighfar juga dikaitkan dengan berbagai keuntungan seperti penghapusan dosa, penurunan kemurkaan Allah, peningkatan rezeki, serta keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan. Penulis juga menjelaskan bahwa istighfar merupakan bentuk keimanan dan kepatuhan kepada Allah, serta merupakan cara untuk berlindung dari ancaman dan siksaan-Nya. Buku ini ditujukan bagi para pembaca yang ingin memahami secara mendalam tentang istighfar, bagaimana mengamalkannya, dan manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dari amalan ini. Dengan memahami dan mengamalkan istighfar, seorang hamba bisa mendapatkan keampunan Allah, rahmat-Nya, dan keberkahan dalam hidupnya.
Allah berfirman Dan Allah sekali kali tidak akan mengazab mereka sedang kamu Muhammad berada di antara mereka Dan tidaklan pula Allah mengazab mereka sedang mereka beristighfar Al Anfal 33 Berdasarkan ayat ini Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkomentar dahulu dalam umat ini ada dua jaminan keamanan dimana Allah tidak menurunkan azabNya yaitu Rasulullah Shallalluhu Alaihi wa Sallam dan istighfar Namun Rasulullah kini sudah tiada dan satu satunya pengaman itu adalah istighfar Tidak sedikit orang yang menempatkan istighfar itu dan membacanya buka pada tempatnya bahkan terkadang mempermainkan lafadz lafadz istighfar Banyak juga yang memahami bahwa istighfar itu hanya dibaca ketika dalam keadaan tidak berdaya Padahal istighfar itu pun diperintahkan dibaca setelah melakukan amalan amalan unggulan dimana pada saat itu ia sedang dianggap menang Sebagai contoh selesai sholat wuquf di Arafah Qiyamullail dan ketika berada di waktu sahur umat islam diperintahkan untuk beristighfar Buku Fikih Istighfar yang ditulis oleh Syaikh Ismail Al Muqaddam ini memberikan pemaknaan baru tentang istighfar Membimbing para pembaca untuk memahami istighfar dengan pemahaman yang benar serta mempraktikkannya pada tempat tempat yang Allah dan Rasulullah perintahkan Tak pelak buku ini sangat bermanfaat bagi para pembaca
Jumlah Halaman | 164 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Pustaka Al-Kautsar |
Tahun Terbit | 2015 |
ISBN | 978-979-592-724-2 |
eISBN | proses |