Sinopsis Buku: "Fenomena Korupsi: Dari Sudut Pandang Epidemiologi" Buku ini membawa perspektif baru dalam memahami fenomena korupsi melalui lensa ilmu epidemiologi, yang biasanya digunakan untuk meninjau masalah kesehatan. Penulis menggambarkan korupsi bukan hanya sebagai tindakan yang dilakukan oleh individu berwenang, tetapi sebagai penyakit sosial yang menyebar dan menginfeksi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti belanja online, pembagian warisan, jadwal kerja, dan lainnya. Korupsi dianggap sebagai suatu penyakit yang endemis, yang memerlukan pendekatan komprehensif untuk pencegahan dan pengendalian. Dengan pendekatan epidemiologi, buku ini mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya korupsi, melalui variabel tempat, waktu, dan orang. Penulis juga menekankan pentingnya surveilans (pengamatan terus menerus) pada simpul-simpul kritis untuk mencegah berkembangnya korupsi. Buku ini memberikan wacana ilmiah yang mendalam tentang korupsi, sekaligus membuka pandangan baru bagi pembaca untuk melihat kehidupan sehari-hari dari perspektif epidemiologi. Selain itu, buku ini juga menyertakan informasi terkait perlindungan hak cipta, termasuk fungsi dan sifat hak cipta, serta sanksi pelanggaran hak ekonomi dan hak cipta. Buku ini merupakan upaya untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pemberantasan korupsi, sekaligus memberikan inspirasi bagi penulis lain untuk melengkapi dan memperkaya karya-karya mereka.
Buku ini terdiri dari beberapa bab Bab pertama berisi tentang pendahuluan bab dua membahas tentang fenomena korupsi bab tiga tentang perkembangan korupsi bab empat tentang korupsi sebagai budaya bab lima tentang korupsi sebagai penyakit dan bab yang terakhir adalah bab enam tentang korupsi dalam sudut pandang epidemiologi Dalam seni perang terdapat ungkapan untuk memenangi peperangan harus mengenal lawan dan mengenali diri sendiri terlebih dahulu Demikian halnya dengan upaya melawan korupsi harus dipahami terlebih dahulu apa itu korupsi sebelum memeranginya Dengan demikian gambaran karakteristik korupsi menjadi jelas dan strategi memberantasnya dapat dirancang dengan tepat Korupsi yang selalu saja muncul kembali dan berulang ulang terjadi memberikan indikasi bahwa upaya pencegahan belum efektif memutus rantai penularan penyakit korupsi Sementara itu pemahaman tentang korupsi di tengah masyarakat juga beragam tidak ada satu kata tentang pengertian korupsi itu sendiri Menurut pengertian korupsi dalam Undang undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi UU 31 1999 adalah perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara atau perbuatan menyalahgunakan kewenangan kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain serta dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara Termasuk pengertian korupsi adalah suap terhadap pejabat atau pegawai negeri Fenomena penyakit korupsi tidak mengikuti pola musiman misalnya setiap musim kemarau tidak pula mengikuti pola siklus sekian tahunan misalnya meningkat tajam setiap 5 tahun sekali tetapi memiliki fenomena yang tidak berpola Dengan demikian kejadian korupsi sangatlah sulit diprediksi dan dikendalikan Fenomena korupsi telah menjadi persoalan yang berkepanjangan di negara Indonesia Bahkan Indonesia memiliki rating yang tinggi di antara negar negara lain dalam hal tindakan korupsi Korupsi sebagai sebuah masalah yang besar dan berlangsung lama menjadi sebuah objek kajian yang menarik bagi setiap orang Setiap orang memiliki sudut pandang masing masing sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kajian itu
Jumlah Halaman | 0 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2018 |
ISBN | 978-602-475-416-7 |
eISBN |