Buku ini dimaksudkan membantu para pembaca awam maupun sarjana untuk memahami al Quran melalui perpaduan sejumlah pendekatan tema tis stilistik dan komparatif Banyak kajian cenderung menganggap al Quran tak lebih sebagai kumpulan pemikiran yang tidak tentu arahnya dan membosankan Pendekatan semacam itu telah mengakibatkan timbulnya serangkaian teori dangkal yang tidak hanya gagal memetakan dunia al Quran namun bahkan menam bah gagasan rancu ke dalam pemahaman yang sudah terlanjur rancu Kajian tentang tema tema al Quran merupakan hal baru Ini mengherankan mengi ngat itulah satu satunya pendekatan yang harus ditempuh untuk mencapai pandangan berimbang mengenai topik apa pun yang diketengahkan al Quran Karenanya buku ini menjawab tantangan tersebut misalnya tema tema perennial seperti perang perkawinan dan toleransi dalam Islam merupakan sebagian di antara tema tema yang telah disalahpahami oleh banyak penulis dan mereka merasa bahwa al Quran masih harus dibedah lebih lanjut demi menemukan tema tema ini Selain kajian tematis buku ini juga mencakup pengantar umum tentangf wahyu kedudukan penting al Quran dalam kehidupan kaum Muslim dan pembahasan mendalam tentang gaya bahasanya Aspek aspek fundamental tertentu dari gaya bahasa al Quran perlu diperjelas agar bisa mendatangkan manfaat bagi pembaca umum maupun para ilmuwan Terjemahan al Quran yang ada saat ini dengan segala kelebihannya tetap menyisakan persoalan tak terjawab bagi pembacanya Bab 12 buku ini Menafsirkan al Quran dengan al Quran berbicara tentang dua metode penting dalam memahami al Quran dan mengulas pendapat yang mengatakan bahwa al Quran bukan jiplakan Bab 13 menunjukkan bahwa memahami beberapa corak gaya bahasa al Quran merupakan hal yang esensial untuk memperoleh pengertian seutuhnya Misalnya apa yang semula dianggap sebagai tata bahasa yang buruk ternyata kemudian menjadi corak yang kokoh dan efektif dalam naskah sastra Arab Dalam mengkaji topik topik yang tengah kita bahas dirasakan perlunya keharusan untuk membiarkan al Quran berbicara atas namanya sendiri mengingat begitu banyaknya kontroversi yang mengitarinya bahkan sekalipun melalui terjemahan Buku ini dimaksudkan membantu para pembaca awam maupun sarjana untuk memahami al Quran melalui perpaduan sejumlah pendekatan tema tis stilistik dan komparatif Banyak kajian cenderung menganggap al Quran tak lebih sebagai kumpulan pemikiran yang tidak tentu arahnya dan membosankan Pendekatan semacam itu telah mengakibatkan timbulnya serangkaian teori dangkal yang tidak hanya ...gagal memetakan dunia al Quran namun bahkan menam bah gagasan rancu ke dalam pemahaman yang sudah terlanjur rancu Kajian tentang tema tema al Quran merupakan hal baru Ini mengherankan mengi ngat itulah satu satunya pendekatan yang harus ditempuh untuk mencapai pandangan berimbang mengenai topik apa pun yang diketengahkan al Quran Karenanya buku ini menjawab tantangan tersebut misalnya tema tema perennial seperti perang perkawinan dan toleransi dalam Islam merupakan sebagian di antara tema tema yang telah disalahpahami oleh banyak penulis dan mereka merasa bahwa al Quran masih harus dibedah lebih lanjut demi menemukan tema tema ini Selain kajian tematis buku ini juga mencakup pengantar umum tentangf wahyu kedudukan penting al Quran dalam kehidupan kaum Muslim dan pembahasan mendalam tentang gaya bahasanya Aspek aspek fundamental tertentu dari gaya bahasa al Quran perlu diperjelas agar bisa mendatangkan manfaat bagi pembaca umum maupun para ilmuwan Terjemahan al Quran yang ada saat ini dengan segala kelebihannya tetap menyisakan persoalan tak terjawab bagi pembacanya Bab 12 buku ini Menafsirkan al Quran dengan al Quran berbicara tentang dua metode penting dalam memahami al Quran dan mengulas pendapat yang mengatakan bahwa al Quran bukan jiplakan Bab 13 menunjukkan bahwa memahami beberapa corak gaya bahasa al Quran merupakan hal yang esensial untuk memperoleh pengertian seutuhnya Misalnya apa yang semula dianggap sebagai tata bahasa yang buruk ternyata kemudian menjadi corak yang kokoh dan efektif dalam naskah sastra Arab Dalam mengkaji topik topik yang tengah kita bahas dirasakan perlunya keharusan untuk membiarkan al Quran berbicara atas namanya sendiri mengingat begitu banyaknya kontroversi yang mengitarinya bahkan sekalipun melalui terjemahan