Sinopsis Buku: Di SMA Perjuangan, Faby, seorang gadis yang dianggap sempurna karena wajahnya, keluarga konglomerat, dan prestasinya, hidup dalam bayang-bayang kehidupan yang diidamkan banyak orang. Namun, di balik kesempurnaan itu, Faby memiliki satu kelemahan: ia sering menggantungkan diri pada kemampuan akademiknya dengan cara meminta bantuan teman-teman, termasuk kakaknya, Andra. Meski Andra sendiri tidak pernah menggantungkan diri pada siapa pun, ia justru menjadi sumber kejutan dan candaan bagi Faby, yang sering menggoda Andra dengan kritik tajam terhadap gaya belajarnya. Perjalanan mereka dari rumah ke sekolah menjadi momen kecil yang penuh keakraban, di mana Faby dan Andra terus bermain dengan lelucon dan canda, meski dalam keadaan yang terkadang serius. Faby, yang terlihat sempurna, justru menemukan kebahagiaan dalam kehadiran Andra, yang meski tidak sempurna, memberinya dorongan dan kehangatan yang tak tergantikan. Buku ini menggambarkan kehidupan dua saudara yang meski berbeda dalam kebiasaan dan cara hidup, tetap saling mendukung dan menghargai. Dalam kisah ini, kita akan melihat bagaimana Faby belajar untuk mengakui kelemahan dirinya, sementara Andra belajar untuk menerima bahwa adiknya, meski sempurna di mata orang lain, tetap membutuhkan bimbingan dan cinta yang diberikan oleh keluarga. Dengan gaya narasi yang hangat dan penuh empati, buku ini menyajikan kisah kehidupan remaja yang penuh warna, ketidaksempurnaan, dan kehangatan keluarga.
Sinopsis Buku: Di SMA Perjuangan, Faby, seorang gadis yang dianggap sempurna karena wajahnya, keluarga konglomerat, dan prestasinya, hidup dalam bayang-bayang kehidupan yang diidamkan banyak orang. Namun, di balik kesempurnaan itu, Faby memiliki satu kelemahan: ia sering menggantungkan diri pada kemampuan akademiknya dengan cara meminta bantuan teman-teman, termasuk kakaknya, Andra. Meski Andra sendiri tidak pernah menggantungkan diri pada siapa pun, ia justru menjadi sumber kejutan dan candaan bagi Faby, yang sering menggoda Andra dengan kritik tajam terhadap gaya belajarnya. Perjalanan mereka dari rumah ke sekolah menjadi momen kecil yang penuh keakraban, di mana Faby dan Andra terus bermain dengan lelucon dan canda, meski dalam keadaan yang terkadang serius. Faby, yang terlihat sempurna, justru menemukan kebahagiaan dalam kehadiran Andra, yang meski tidak sempurna, memberinya dorongan dan kehangatan yang tak tergantikan. Buku ini menggambarkan kehidupan dua saudara yang meski berbeda dalam kebiasaan dan cara hidup, tetap saling mendukung dan menghargai. Dalam kisah ini, kita akan melihat bagaimana Faby belajar untuk mengakui kelemahan dirinya, sementara Andra belajar untuk menerima bahwa adiknya, meski sempurna di mata orang lain, tetap membutuhkan bimbingan dan cinta yang diberikan oleh keluarga. Dengan gaya narasi yang hangat dan penuh empati, buku ini menyajikan kisah kehidupan remaja yang penuh warna, ketidaksempurnaan, dan kehangatan keluarga.
| Jumlah Halaman | 420 |
|---|---|
| Kategori | Novel |
| Penerbit | Nauli Media |
| Tahun Terbit | 2018 |
| ISBN | 978-602-6475-94-7 |
| eISBN |