Sinopsis Buku: Buku ini menjelaskan secara mendetail tentang kehidupan, pertumbuhan, dan manfaat tanaman pelawan yang tumbuh di daerah Bangka Belitung. Mulai dari proses penanaman, perawatan, hingga pengelolaan biji pelawan yang menjadi sumber bibit baru. Penulis menjelaskan bahwa pelawan merupakan tanaman yang memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisi tanah kritis dan marjinal, seperti bekas tambang timah. Biji pelawan yang disemai dapat berkecambah dalam waktu 5–7 hari, dan bibit yang dihasilkan memerlukan perawatan sederhana tanpa penggunaan pupuk atau pestisida. Buku ini juga menyoroti pentingnya pelestarian pelawan karena kayunya yang berkualitas tinggi, awet, dan berbobot. Selain itu, tanaman pelawan memiliki nilai ekologis yang tinggi, karena mampu bertahan di lingkungan ekstrem dan dapat menjadi tanaman peneduh di daerah pesisir. Di samping itu, daun pelawan memiliki khasiat medis seperti antibakteri, relaksan, dan bahkan dikaitkan dengan manfaat untuk menjaga kesehatan ginjal. Buku ini juga menjelaskan tentang keberlanjutan pengelolaan pelawan secara turun temurun, serta upaya penanaman yang dilakukan oleh para pekebun dan pembibit sejak tahun 1980-an hingga sekarang. Dengan penjelasan yang jelas dan terstruktur, buku ini menjadi sumber informasi yang sangat bermanfaat bagi para pekebun, peneliti, serta masyarakat yang ingin memahami lebih dalam tentang keunikan dan manfaat tanaman pelawan.
Hasil riset membuktikan ekstrak kloroform daun pelawan paling aktif dalam menghambat bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus epidermidis Pelawan juga manjur meluruhkan batu ginjal Masyarakat juga telah merasakan manfaat pelawan dalam meringankan sejumlah penyakit Simak uraian singkat seputar kemanjuran pelawan dalam buku ini
Jumlah Halaman | 33 |
---|---|
Kategori | Kesehatan |
Penerbit | Trubus Swadaya |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-280-436-4 |