Buku ini berjudul Etos Kerja dan Agama Islam dalam Wajah Pembangunan Bangsa Etos kerja dalam budaya Indonesia termasuk nilai nilai seperti kerja keras disiplin tanggung jawab dan kerjasama semangat saling mendukung sangat mendorong pembangunan di berbagai sektor Hampir semua negara negara maju terutama di kawasan Asia seperti Cina Korea Selatan Jepang bahkan Singapura Etos Kerja Keras merupakan harga mati sikap mereka ingin selalu berada sekian langkah didepan negara lainnya Etos kerja yang kuat mendorong masyarakat berpartisipasi untuk menjadi wirausahawan skala menengah hingga besar dan yang besarpun merangkul yang kecil hingga semuanya maju bersama berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi Hingga sekarang orang Indonesia jarang yang bersikap demikian khususnya Orang pribumi Secara teori Etos kerja yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam bekerja baik yang bersifat individu maupun kelompok sehingga menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi sehingga terlihat dalam Pembangunan Bangsa Indonesia Sedangkan Agama Islam mengajarkan nilai nilai moral seperti kejujuran keadilan dan kepedulian terhadap sesama yang penting untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera Ajaran agama sangat ideal sekali dalam menjunjung semangat kebersamaan dalam membangun peradapan yang mendorong kamajuan pembangunan bangsa Islam menekankan pentingnya kerja keras dan produktivitas serta masih abu abu nya hukum riba dan larangan praktik bisnis yang tidak etis Walaupun masalah riba terus menjadi pengganjal bagi pendukung riba namun suku bunga memiliki daya ungkit yang besar dalam pembangunan Sehingga secara global Indonesia tidak bisa menghindar dari berlakunya International Interest Rate maka suku bunga merupakan suatu keharusan yang harus diterima Islam mendorong semangat gotong royong dan kerjasama antar masyarakat diseluruh dunia yang penting untuk menyelesaikan masalah bersama dan membangun Indonesia dengan infrastrukturnya Walaupun semangat gotong royong sudah mulai bergeser kearah untung rugi khususnya di masyarakat perkotaan Namun secara umum sifat gottong royong masih mewarnai sikap dan prilaku bangsa Indonesia Buku ini berjudul Etos Kerja dan Agama Islam dalam Wajah Pembangunan Bangsa Etos kerja dalam budaya Indonesia termasuk nilai nilai seperti kerja keras disiplin tanggung jawab dan kerjasama semangat saling mendukung sangat mendorong pembangunan di berbagai sektor Hampir semua negara negara maju terutama di kawasan Asia seperti Cina Korea Selatan ...Jepang bahkan Singapura Etos Kerja Keras merupakan harga mati sikap mereka ingin selalu berada sekian langkah didepan negara lainnya Etos kerja yang kuat mendorong masyarakat berpartisipasi untuk menjadi wirausahawan skala menengah hingga besar dan yang besarpun merangkul yang kecil hingga semuanya maju bersama berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi Hingga sekarang orang Indonesia jarang yang bersikap demikian khususnya Orang pribumi Secara teori Etos kerja yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam bekerja baik yang bersifat individu maupun kelompok sehingga menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi sehingga terlihat dalam Pembangunan Bangsa Indonesia Sedangkan Agama Islam mengajarkan nilai nilai moral seperti kejujuran keadilan dan kepedulian terhadap sesama yang penting untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera Ajaran agama sangat ideal sekali dalam menjunjung semangat kebersamaan dalam membangun peradapan yang mendorong kamajuan pembangunan bangsa Islam menekankan pentingnya kerja keras dan produktivitas serta masih abu abu nya hukum riba dan larangan praktik bisnis yang tidak etis Walaupun masalah riba terus menjadi pengganjal bagi pendukung riba namun suku bunga memiliki daya ungkit yang besar dalam pembangunan Sehingga secara global Indonesia tidak bisa menghindar dari berlakunya International Interest Rate maka suku bunga merupakan suatu keharusan yang harus diterima Islam mendorong semangat gotong royong dan kerjasama antar masyarakat diseluruh dunia yang penting untuk menyelesaikan masalah bersama dan membangun Indonesia dengan infrastrukturnya Walaupun semangat gotong royong sudah mulai bergeser kearah untung rugi khususnya di masyarakat perkotaan Namun secara umum sifat gottong royong masih mewarnai sikap dan prilaku bangsa Indonesia