Sinopsis Buku: Buku ini membahas tentang etno-agrikultur Suku Banjar di lahan rawa pasang surut, yang merupakan bagian dari upaya untuk memahami kearifan lokal dan pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Suku Banjar dalam bercocok tanah di lingkungan rawa yang memiliki siklus pasang surut. Buku ini menjelaskan secara mendalam tentang karakteristik budaya bahuma, yang merupakan kehidupan sehari-hari petani Suku Banjar dalam mengelola lahan pertanian yang berbasis alam. Buku ini terdiri dari beberapa bab utama, yaitu Bab 5 yang membahas pengetahuan lokal bahuma terkait musim kemarau, musim hujan, pemilihan lahan, dan pemilihan bibit padi. Selanjutnya, Bab 6 menjelaskan tentang kearifan lokal bahuma yang mencakup pengelolaan air, pengolahan lahan, menanam padi, pemeliharaan, serta proses panen dan pasca panen. Di Bab 7, buku ini menyajikan nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal tersebut, yang mencerminkan keharmonisan antara manusia, alam, dan teknologi tradisional. Terakhir, Bab 8 berisi kesimpulan, manfaat, serta saran untuk pengembangan lebih lanjut dari pengetahuan dan budaya bahuma Suku Banjar. Dengan memahami sistem pengetahuan dan kearifan lokal masyarakat Suku Banjar di lahan rawa pasang surut, buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang keterpaduan antara budaya, lingkungan, dan pertanian yang berkelanjutan. Buku ini sangat relevan untuk akademisi, peneliti, serta masyarakat yang tertarik pada studi etno-agrikultur dan kearifan lokal dalam konteks pertanian tradisional.
Sinopsis Buku: Buku ini membahas tentang etno-agrikultur Suku Banjar di lahan rawa pasang surut, yang merupakan bagian dari upaya untuk memahami kearifan lokal dan pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Suku Banjar dalam bercocok tanah di lingkungan rawa yang memiliki siklus pasang surut. Buku ini menjelaskan secara mendalam tentang karakteristik budaya bahuma, yang merupakan kehidupan sehari-hari petani Suku Banjar dalam mengelola lahan pertanian yang berbasis alam. Buku ini terdiri dari beberapa bab utama, yaitu Bab 5 yang membahas pengetahuan lokal bahuma terkait musim kemarau, musim hujan, pemilihan lahan, dan pemilihan bibit padi. Selanjutnya, Bab 6 menjelaskan tentang kearifan lokal bahuma yang mencakup pengelolaan air, pengolahan lahan, menanam padi, pemeliharaan, serta proses panen dan pasca panen. Di Bab 7, buku ini menyajikan nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal tersebut, yang mencerminkan keharmonisan antara manusia, alam, dan teknologi tradisional. Terakhir, Bab 8 berisi kesimpulan, manfaat, serta saran untuk pengembangan lebih lanjut dari pengetahuan dan budaya bahuma Suku Banjar. Dengan memahami sistem pengetahuan dan kearifan lokal masyarakat Suku Banjar di lahan rawa pasang surut, buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang keterpaduan antara budaya, lingkungan, dan pertanian yang berkelanjutan. Buku ini sangat relevan untuk akademisi, peneliti, serta masyarakat yang tertarik pada studi etno-agrikultur dan kearifan lokal dalam konteks pertanian tradisional.
Jumlah Halaman | 238 |
---|---|
Kategori | Matematika dan Sains |
Penerbit | Media Nusa Creative |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-602-462-228-2 |
eISBN |