Buku yang berjudul Etika Pengembangan Agrowisata pada Wilayah Perbatasan Hutan Konservasi diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan teoretis pengembangan agrowisata pada kawasan yang berbatasan dengan hutan konservasi yang tersedia cukup luas di Indonesia Buku ini menjadi berbeda dengan buku sejenis lainnya baik yang pernah ditulis oleh penulis maupun penulis lainnya Perbedaannya terletak pada hasil konfirmasi antara teori dengan fakta pengembangan agrowisata yang telah ada khususnya agrowisata yang berbatasan langsung dengan hutan konservasi seperti kawasan Buyan dan Tamblingan yang meliputi dua kabupaten yakni Tabanan dan Bulelelng serta kawasan Pelaga Petang dan Badung Buku ini sangat baik digunakan sebagai buku referensi teoretis maupun praktis terkait pengembangan agrowisata yang beretika untuk menghindari dampak negatif dari berbagai perspektif baik perspektif pengunjung stakeholder maupun pengembang destinasi agrowisata ataupun ekowisata yang potensinya terbentang luas di wilayah Nusantara Buku yang berjudul Etika Pengembangan Agrowisata pada Wilayah Perbatasan Hutan Konservasi diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan teoretis pengembangan agrowisata pada kawasan yang berbatasan dengan hutan konservasi yang tersedia cukup luas di Indonesia Buku ini menjadi berbeda dengan buku sejenis lainnya baik yang pernah ditulis oleh penulis maupun penulis lainnya Perbedaannya terletak ...pada hasil konfirmasi antara teori dengan fakta pengembangan agrowisata yang telah ada khususnya agrowisata yang berbatasan langsung dengan hutan konservasi seperti kawasan Buyan dan Tamblingan yang meliputi dua kabupaten yakni Tabanan dan Bulelelng serta kawasan Pelaga Petang dan Badung Buku ini sangat baik digunakan sebagai buku referensi teoretis maupun praktis terkait pengembangan agrowisata yang beretika untuk menghindari dampak negatif dari berbagai perspektif baik perspektif pengunjung stakeholder maupun pengembang destinasi agrowisata ataupun ekowisata yang potensinya terbentang luas di wilayah Nusantara