Sinopsis: Di tengah hujan deras yang mengguyur lapangan Universitas ternama, Adelicia Calistha, seorang mahasiswa baru, kehilangan notebook kesayangannya saat mengikuti ospek. Dalam kepanikan, ia memutuskan untuk mencari notebook tersebut di tengah hujan, meski berisiko terkena hujan deras. Sementara itu, sejumlah mahasiswa lain dan para senior mengikuti instruksi untuk berpindah ke auditorium. Dalam usahanya menemukan notebook yang hilang, Adel terus berlari, mengabaikan seruan dari para senior. Tapi, di tengah perjalanan, ia mulai menyadari bahwa kehilangan notebook itu hanyalah awal dari kisah yang lebih dalam. Dalam novel ini, cerita menggambarkan perjalanan Adel dalam mencari kebenaran, menghadapi teka-teki, dan mengungkap misteri yang tersembunyi di balik notebook yang hilang. Dengan alur yang menegangkan dan penuh teka-teki, *ENIGMA* membawa pembaca ke dalam dunia yang penuh misteri, di mana setiap hal yang terjadi memiliki makna dan keterkaitan yang mendalam. Buku ini mengajak pembaca untuk berpikir kritis, mencari jawaban, dan menghadapi pertanyaan yang tidak memiliki jawaban—yang justru paling menyakitkan.
ldquo Malu Bertanya Sesat di Jalan rdquo itulah pepatah yang sering digunakan saat seseorang tengah berada di sebuah tempat yang asing baginya Jika seseorang tak ingin tersesat dan sampai di tujuan dengan selamat maka tak boleh malu untuk bertanya Namun apakah pepatah itu juga berlaku untuk mengetahui sebuah perasaan Entah sudah berapa banyak kalimat tanya yang disampaikan oleh Adelicia Calistha kepada Irzaldi Narendra Tak ada satu pun jawaban sebagai petunjuk jalan yang dia dapatkan Akankah Adel tersesat dalam rasa penasaran Atau dia akan sampai pada tempat yang bernama kebahagiaan