Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan emosional seorang individu yang terjebak dalam perasaan rindu dan keinginan untuk menyampaikan perasaannya kepada seseorang yang terdapat dalam kehidupannya. Dalam bahasa yang puitis dan penuh makna, penulis menggambarkan bagaimana hujan menjadi simbol dari keinginan, rindu, dan kecanduan akan seseorang yang tak bisa diungkapkan secara terbuka. Hujan menjadi tempat bertemunya dua hati yang saling menyukai hal-hal yang sama, namun masih terjebak dalam kepuraan dan ketidaknyamanan untuk mengungkap rasa yang tersembunyi. Menggunakan metafora dan imajinasi yang kaya, buku ini mengeksplorasi perasaan yang kompleks, seperti rindu yang tak pernah berhenti, keinginan untuk bersama, dan perasaan menderita akibat ketidakmampuan untuk menyampaikan apa yang sebenarnya diharapkan. Penulis juga menggambarkan bagaimana kehidupan penuh dengan hal-hal kecil yang bisa menjadi pengingat akan kehadiran seseorang, bahkan dalam keadaan yang seolah-olah jauh. Buku ini menyajikan kisah perasaan yang dalam, penuh kerinduan, dan keinginan untuk menemukan kejelasan dalam hubungan yang tak bisa disampaikan secara terbuka.
Denganmu tenang semuanya seakan menjadi kenyataan yang lama Imajinasi selalu sempurna tapi tak jarang imajinasiku tersungkur pada kenyataan yang ada Aku berbeda Aku selalu mengharapkanmu dalam mimpiku bahkan selalu berlari lari di taman mimpiku Bagian mimpi itu nyata sisanya fana dalam genggaman Saat menyapa senja di pinggiran air beriak keras dan hatiku semakin keras mencintaimu Layaknya bebatuan keras lama lama tersirami air hujan rapuh dan hilang mungkin akan seperti rasaku padamu yang awalnya membatu akan merapuh hingga lenyap Semuanya hilang perlahan aku merasa setengah jiwaku hilang Rasa yang telah kutanam kini hilang perlahan Bayangan sahabatku masih sering berlalu lalang Sekarang aku harus menghapus kembali tinta dalam hatiku merobek seluruh impiku kembali Jauh sudah ku menggantungkan mimpiku kembali ke langit langit kamar