Sinopsis Buku: Buku ini menyajikan kumpulan teks yang secara esensial bersifat *polilog*, yaitu wacana yang tidak terbatas pada satu suara atau perspektif, melainkan terbuka pada berbagai narasi, ide, dan pendapat yang saling menginterferensi. Teks-teks dalam buku ini, yang ditulis oleh Whani Darmawan, tidak hanya bercerita melalui satu suara, melainkan menciptakan ruang multidimensi yang penuh gejolak, sering kali kejam, dan penuh dengan tentakel-tentakel yang tajam—seperti gancu yang siap membocorkan isi naratif dari luar. Mulut watak dalam teks ini menjadi medium yang tidak hanya berbicara, tetapi juga menelan, mengunyah, dan memuntahkan narasi-narasi lain sebagai inkarnasi dari *bahasa bersandi*. Buku ini menggambarkan kekuatan verbalisme bahasa yang digunakan oleh penulis untuk menciptakan cakapan yang gamblang, lugas, dan bernas, meskipun kadang terkesan cerewet. Namun, kecerewetan ini justru menjadi bagian dari strategi untuk memaksimalkan kegamblangan bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan keberagaman wacana dan ide. Dalam konteks ini, *monolog* yang diharapkan oleh penulis justru tidak terwujud, karena teks-teks ini terlalu *polilog* untuk disebut sebagai monolog. Buku ini tidak hanya menyajikan teks-teks yang kaya akan makna, tetapi juga mengundang pembaca untuk merenungkan peran bahasa sebagai alat untuk mengungkap, menginterferensi, dan membangun wacana yang kompleks dan multidimensi. Dengan demikian, buku ini menjadi karya yang menantang pembaca untuk menggali makna yang tersembunyi di balik kegamblangan bahasa yang disajikan.
Polilog Mungkin asing di telinga kita Ya istilah ini dimunculkan oleh Ibed S Yuga sang pengulas pemberi pengantar untuk buku ini Sejatinya kita bisa menyebut buku ini adalah kumpulan naskah Monolog karya Whani Darmawan Monolog sebuah genre pertunj
Jumlah Halaman | 110 |
---|---|
Kategori | Seni |
Penerbit | Garudhawaca |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | 978-623-6521-87-8 |
eISBN | 978-623-6521-88-5 |