Sinopsis Buku: Buku ini menyajikan berbagai aspek penting terkait literasi, pendidikan, dan kebijakan yang berdampak pada tingkat literasi di Indonesia. Dalam konteks global, Indonesia berada di bawah negara-negara ASEAN dalam peringkat literasi, yang menjadi isu yang memicu perdebatan terkait kriteria survei dan respons pemerintah. Literasi, sebagai tolok ukur kualitas pendidikan, tidak hanya terkait dengan kemampuan membaca, tetapi juga dengan akses terhadap sumber bacaan, seperti perpustakaan, koran, dan media digital. Di era digital, smartphone menjadi alat utama akses bacaan, dengan jumlah pengguna smartphone di Indonesia yang terus meningkat. Buku ini juga menyoroti upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi, dan masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan kesadaran akan pentingnya literasi. Beberapa inisiatif seperti Duta Baca Indonesia, gerakan literasi sekolah, dan program street library di Bandung menjadi contoh nyata dari upaya-upaya tersebut. Selain itu, buku ini juga membahas aspek hukum terkait hak cipta, termasuk pidana dan sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran hak ekonomi pencipta, seperti pembajakan. Dengan menggabungkan isu-isu sosial, politik, dan keagamaan, buku ini memberikan gambaran menyeluruh tentang pentingnya literasi dalam konteks nasional dan global, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesadaran masyarakat akan hak cipta.
MUHAMMAD Mu rsquo min 40 tahun jadisorotan April 2005 lalu ia mendirikanAliansi Gerakan Anti Pemurtadan AGAP Organisasi yang didukung 27organisasi massa Islam itu antara lainFront Pembela Islam Barisan PemudaPersis Jamaah Tabligh dan Hizbut Tahrir menggerebek sejumlah gereja di JawaBarat Hasilnya ldquo Kami sudah menutup23 gereja liar rdquo kata MuhammadMu rsquo min ldquo Masih banyak gereja yangakan kami tutup rdquo katanya lagi
Jumlah Halaman | 57 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-344-541-2 |