Tiba tiba Makku menghentikan ucapannya menyuruh mereka untuk diam Lalu terdengar suara seperti orang yang sedang memukul mukul batang pohon Enau Seketika wajah mereka memucat dan segera berlari kencang meninggalkan sungai itu Setibanya di rumah mereka langsung rebah ke tanah karena kelelahan Wajah orang tua mereka memucat ketika mendengar cerita mereka dan melarang mereka agar tidak turun dari atas rumah hingga matahari terbit Pagi pagi mereka kembali ke sungai untuk memancing ikan Suasana begitu hening dan damai kemudian terdengar suara kemarahan dari tempat Pite dan Sean berada Pite segera meninggalkan tempat itu bersama Sean yang menangis seorang diri Lai dan Makku saling beradu pandang bingung dengan apa yang telah terjadi Pite jatuh sakit setelah mendengar keputusan Ambe Lai segera mencari Makku di rumahnya dan melihat orang tua Sean Hati Lal kecut berharap agar Sean segera meninggalkan kampung mereka dan melupakan kakaknya Makku mengunjungi Pite yang sakit samar samar terdengar suara teriakan Pak Balao sopir keluarga Ne Kamisi memanggil namanya Pak Balao menyuruh Makku agar segera ke bukit Burake menemui Sean Makku marah dan kecewa Pite mendengar percakapan mereka bersama keluarganya serta Ne Kamisi mereka berangkat ke tempat Sean berada Setibanya di sana terlihat Sean sedang berdiri di pinggir tebing dengan tatapan kosong Bersama Makku Pite menapaki tangga yang berjumlah seratus itu dengan sisa tenaganya untuk bicara dengan Sean Berhasilkah Pite membujuk Sean untuk meninggalkan bukit itu atau Sean memilih melompat dari atas tebing Lalu apa yang sebenarnya terjadi hingga Sean memilih untuk mengakhiri hidupnya Tiba tiba Makku menghentikan ucapannya menyuruh mereka untuk diam Lalu terdengar suara seperti orang yang sedang memukul mukul batang pohon Enau Seketika wajah mereka memucat dan segera berlari kencang meninggalkan sungai itu Setibanya di rumah mereka langsung rebah ke tanah karena kelelahan Wajah orang tua mereka memucat ketika mendengar cerita mereka ...dan melarang mereka agar tidak turun dari atas rumah hingga matahari terbit Pagi pagi mereka kembali ke sungai untuk memancing ikan Suasana begitu hening dan damai kemudian terdengar suara kemarahan dari tempat Pite dan Sean berada Pite segera meninggalkan tempat itu bersama Sean yang menangis seorang diri Lai dan Makku saling beradu pandang bingung dengan apa yang telah terjadi Pite jatuh sakit setelah mendengar keputusan Ambe Lai segera mencari Makku di rumahnya dan melihat orang tua Sean Hati Lal kecut berharap agar Sean segera meninggalkan kampung mereka dan melupakan kakaknya Makku mengunjungi Pite yang sakit samar samar terdengar suara teriakan Pak Balao sopir keluarga Ne Kamisi memanggil namanya Pak Balao menyuruh Makku agar segera ke bukit Burake menemui Sean Makku marah dan kecewa Pite mendengar percakapan mereka bersama keluarganya serta Ne Kamisi mereka berangkat ke tempat Sean berada Setibanya di sana terlihat Sean sedang berdiri di pinggir tebing dengan tatapan kosong Bersama Makku Pite menapaki tangga yang berjumlah seratus itu dengan sisa tenaganya untuk bicara dengan Sean Berhasilkah Pite membujuk Sean untuk meninggalkan bukit itu atau Sean memilih melompat dari atas tebing Lalu apa yang sebenarnya terjadi hingga Sean memilih untuk mengakhiri hidupnya