Di Ampenan Apa Lagi yang Kau Cari Serpihan serpihan kenangan yang sangat personal bersama sentimentalismenya itulah Ampenan bagi saya Pertama kali saya menulis puisi perihal kota ini adalah ketika saya tidak lagi bermukim di sana Ketika saya sudah dewasa rumah dijual dan keluarga terpencar pencar Seperti ada yang memanggil manggil saya untuk menuliskannya Memanglah sebuah panggilan membutuhkan jarak Dan saya hanya menuruti panggilan itu Kiki Sulistyo Kiki membuat sebuah konfigurasi dalam sosok gadis berambut merah dalam puisi puisinya yang bergerak antara penghadiran hubungan dunia perempuan dan lelaki sebagai sesuatu yangmenggodasekaligus yang asing Yang menggoda dan yang asing sama sama menjalan kanfungsi yang sama ketertarikan dan keterpisahan Tetapi di sisi lain juga merupaka nhasil sebuah diaspora yang tertunda oleh putusnya mata rantai sejarah Afrizal MalnaDi Ampenan Apa Lagi yang Kau Cari Serpihan serpihan kenangan yang sangat personal bersama sentimentalismenya itulah Ampenan bagi saya Pertama kali saya menulis puisi perihal kota ini adalah ketika saya tidak lagi bermukim di sana Ketika saya sudah dewasa rumah dijual dan keluarga terpencar pencar Seperti ada yang memanggil manggil ...saya untuk menuliskannya Memanglah sebuah panggilan membutuhkan jarak Dan saya hanya menuruti panggilan itu Kiki Sulistyo Kiki membuat sebuah konfigurasi dalam sosok gadis berambut merah dalam puisi puisinya yang bergerak antara penghadiran hubungan dunia perempuan dan lelaki sebagai sesuatu yangmenggodasekaligus yang asing Yang menggoda dan yang asing sama sama menjalan kanfungsi yang sama ketertarikan dan keterpisahan Tetapi di sisi lain juga merupaka nhasil sebuah diaspora yang tertunda oleh putusnya mata rantai sejarah Afrizal Malna