Sinopsis Buku: Buku ini membahas masalah hubungan antara kontekstualisasi teologi dengan interpretasi Alkitabiah, dengan fokus pada upaya untuk mengintegrasikan pemahaman teologis kontekstual dengan pendekatan tafsir Alkitab yang relevan dengan konteks Indonesia. Penulis, Pdt. Prof. Emanuel Gerrit Singgih, Ph.D., menjelaskan bahwa teologi kontekstual tidak dapat dipisahkan dari interpretasi Alkitab, karena konteks di mana ia berada—yaitu konteks Indonesia—tidak hanya dipengaruhi oleh konteks Alkitab, tetapi juga mempengaruhi cara ia memahami dan menafsirkan Alkitab. Dalam buku ini, penulis menyoroti bahwa tafsir Alkitab yang kontekstual tidak hanya berbicara tentang prinsip-prinsip teologi, tetapi juga tentang model-model interpretasi yang sesuai dengan realitas sosial, budaya, dan spiritual masyarakat Indonesia. Penulis juga menunjukkan bahwa perkembangan pemikirannya dalam bidang teologi kontekstual terus berkembang seiring waktu, yang terlihat dalam karya-karyanya berikutnya, termasuk buku-buku tafsir yang semakin kontekstual. Buku ini menjadi refleksi penting dalam perjalanan pemikiran penulis tentang bagaimana teologi kontekstual dan interpretasi Alkitabiah dapat saling melengkapi, serta bagaimana konteks lokal dapat memperkaya pemahaman terhadap teks-teks Alkitab. Buku ini sangat relevan bagi para pemikir teologi, pendeta, pengajar, dan semua yang tertarik memahami hubungan antara konteks dan interpretasi dalam studi Alkitab.
Buku ini memeriksa pemahaman mengenai kontekstualisasi seperti yang dikemukakan oleh Shoki Coe yang berpendapat bahwa kontekstualisasi mencakup indigenisasi tetapi tidak sama dengan indigenisasi Dalam pengertian kontekstualisasi ada unsur kritis dan dinamis yang berhubungan dengan masalah harga diri atau martabat manusia Kemudian dibahas juga cakupan dari kontekstualisasi yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai Alkitab sebagai bagian dari pergumulan budaya untuk menentang mereka yang menganggap bahwa Alkitab bersifat supra kebudayaan Sama seperti kita sekarang sadar bahwa iman Kristen di Indonesia mempunyai konteks yaitu kondisi sosial budayanya sendiri begitu pun Alkitab mempunyai konteks sosial budayanya sendiri dan bagaimana menginterpretasi bahkan mereinterpretasi konteks baik konteks kita maupaun konteks Alkitab Tiga konteks yang perlu kita tangani yaitu konteks Alkitab konteks sistematis dogmatis dan konteks Indonesia Bagian berikutnya dari buku membahas kontekstualisasi sebagai pertemuan sekaligus pembaruan Di sini iman bertemu dengan konteks budaya Jawa Lalu bagian akhir dari buku merupakan tinjauan ulang terhadap buku Dari Israel ke Asia
Jumlah Halaman | 161 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | BPK Gunung Mulia |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | 978-602-231-886-6 |
eISBN | 978-602-231-886-6 |