RUMAH RUMAH DAUN TALAS Oleh Amanda Iman P intu kamar terbuka seketika tubuhku terhenyak Kulihat wanita tua yang biasa disebut nenek mencoba menahan tangis Ia menatap lekat padaku yang terduduk di atas ranjang tua nan reyot Bening bening air mata menyembul dari sudut matanya membuat tubuhku kian bergeming Aku pun dapat melihat dada yang megapmegap menahan gejolak di dalam sana Namun ia tetap tak mengatakan apa pun membuatku menerka dalam sabar akan tunggu kata yang tak pernah ia ucapkan Membuatku ikut membisu dalam riuh suara tangis di luar sana Sungguh aku membenci malam itu malam di hari Jumat ketika waktu menunjukkan pukul dua belas malam Wanita tua masih menatapku dengan bola mata yang bergetar pilu Dapat kutangkap apa yang telah terjadi terutama setelah ia melangkah menuju lemari pakaian berjongkok dan mengambil sebuah kain batik dari bagian lemari terbawah Kudengar sedikit isak namun tak lama kembali terhenti Aku tak jua bertanya takut akan kenyataan yang mungkin saja harus diterima Gadis ini tak seikhlas itu tak sesabar itu Dan diri menyayangkan mengapa ketakutan selalu saja hinggap sementara ada Yang Maha Menyayangi 1RUMAH RUMAH DAUN TALAS Oleh Amanda Iman P intu kamar terbuka seketika tubuhku terhenyak Kulihat wanita tua yang biasa disebut nenek mencoba menahan tangis Ia menatap lekat padaku yang terduduk di atas ranjang tua nan reyot Bening bening air mata menyembul dari sudut matanya membuat tubuhku kian bergeming Aku pun dapat ...melihat dada yang megapmegap menahan gejolak di dalam sana Namun ia tetap tak mengatakan apa pun membuatku menerka dalam sabar akan tunggu kata yang tak pernah ia ucapkan Membuatku ikut membisu dalam riuh suara tangis di luar sana Sungguh aku membenci malam itu malam di hari Jumat ketika waktu menunjukkan pukul dua belas malam Wanita tua masih menatapku dengan bola mata yang bergetar pilu Dapat kutangkap apa yang telah terjadi terutama setelah ia melangkah menuju lemari pakaian berjongkok dan mengambil sebuah kain batik dari bagian lemari terbawah Kudengar sedikit isak namun tak lama kembali terhenti Aku tak jua bertanya takut akan kenyataan yang mungkin saja harus diterima Gadis ini tak seikhlas itu tak sesabar itu Dan diri menyayangkan mengapa ketakutan selalu saja hinggap sementara ada Yang Maha Menyayangi 1