Sinopsis Buku: Buku ini menghadirkan kisah cinta yang penuh perasaan, kerinduan, dan perjuangan melalui dua sudut pandang utama, yaitu Hikarin Chou dan Asta Nabastala. Dalam bab-bab yang penuh makna, keduanya mengungkapkan perasaan yang mendalam, keraguan, dan harapan akan cinta yang tak terwujud. Hikarin Chou menggambarkan kehidupan yang penuh rasa sakit, kerinduan, dan keinginan untuk bertemu kembali dengan seseorang yang telah meninggalkan dunia ini. Di sisi lain, Asta Nabastala mengekspresikan perasaan yang terluka, kekecewaan, dan keinginan untuk memperbaiki kesalahan masa lalu. Dalam karya ini, kisah cinta yang terputus menjadi medium untuk menyampaikan keindahan, kesedihan, dan kekuatan hati manusia. Buku ini juga mencakup puisi-puisi yang penuh makna, monolog, dan refleksi pribadi yang menggambarkan perjalanan emosional para tokoh. Dengan gaya penulisan yang puitis dan dalam, *Cupid: Dancing In the Rain* mengajak pembaca untuk merenungkan makna cinta, kehilangan, dan harapan dalam kehidupan.
Di sini aku menari sampai badan ingin menyerah rasanya di bawah lampu ini sorot mata mereka aku tidak bisa lari lagi Alunan nada itu bergema di seluruh penjuru memori saat ini hanya pada kisah yang aku berusaha lari darinya Semua memori yang tidak lagi mau aku ingat namun tidak bisa terlupa Tentang dia yang pernah setengah mati kuraih Tentang dia yang setengah mati ingin kubahagiakan Tentang dia yang setengah mati ingin kulepaskan Tentang dia yang setengah mati ingin aku lupakan Aku harap ketika menari di sini bisa meluruh lantakkan memori tentangnya Nada ini bisa memekakkan telinga agar suaranya bisa aku hapuskan di kepala Berharap hujan ada di sini biar aku tidak perlu lagi berpura pura kuat Aku kira jatuh cinta akan baik baik saja ketika aku jatuh dan cinta menjauh aku mati rasa Tarian ini tidak bisa kuhentikan hellip Hanya hujan ini pembasah luka Karena aku menari sendirian hellip Karena aku menangis sendirian