Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan kisah seorang remaja yang sedang mengalami perjalanan cinta dan penyesuaian diri dalam lingkungan sekolah. Pada awalnya, ia mengalami kesulitan dalam mendekati seorang teman yang tampak bersikap dingin dan jauh. Meskipun upayanya untuk mendekatinya terus dilakukan, sikap temannya tidak berubah hingga akhirnya ia memutuskan untuk memperjelas perasaannya dengan mengirim pesan, “Pacaran, yuk.” Tidak terduga, pesan itu dianggap serius oleh temannya, dan keduanya akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan pacaran. Namun, dalam hubungan tersebut, tantangan tidak berhenti. Di sekolah, ia masih merasa tidak diakui oleh teman-temannya, terutama karena penampilan dan prestasinya yang tidak sesuai dengan standar yang dianggap “keren” oleh sebagian besar teman-temannya. Ia juga mengalami kesulitan dalam membandingkan dirinya dengan teman-teman yang dianggap lebih “ganteng” atau “keren”, terutama para pemain basket yang disukai oleh banyak cewek di sekolah. Meski ia merasa tidak memiliki nilai plus, ia tetap berusaha untuk menunjukkan bahwa ia pun memiliki keunikan dan kelebihan sendiri. Selain itu, buku ini juga menggambarkan perjalanan pribadinya dalam memahami diri sendiri, menghadapi kritik, dan membangun kepercayaan diri. Ia juga mengingat masa lalunya, ketika ia pernah menjalin hubungan dengan adik kelas yang tergolong absurd, yang justru menjadi pengalaman yang berharga dan menginspirasi. Dalam akhir cerita, ia akhirnya menemukan seseorang yang menerima dan mengapresiasi dirinya, yaitu Melly, yang tidak hanya menilai penampilannya, tetapi juga menghargai keunikan dan kejujurannya. Buku ini adalah cerita yang penuh emosi, refleksi, dan pelajaran hidup yang relevan bagi remaja yang sedang mencari jati diri dan membangun hubungan yang sehat serta saling menghargai.
Berkisah tentang Wahyu yang kepentok kenangan masa lalunya dan PDKTnya yang tak pernah berhasil Ia juga dituduh sebagai waria mahasiswa gagal dan masih banyak lagi