Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan peristiwa G 30 S dan dampak besar yang terjadi setelahnya, khususnya dalam konteks kekerasan dan pembunuhan yang melibatkan kelompok-kelompok tertentu. Penulis mengungkapkan bahwa setelah peristiwa G 30 S, terjadi proses yang tidak sesuai dengan norma hukum dan keadilan, yang lebih tepat disebut sebagai teror dan kekerasan. Banyak orang, termasuk wanita dan anak-anak, dibunuh karena dianggap sebagai simpatisan PKI, meskipun sebagian besar dari mereka hanyalah pengikut Soekarno yang tidak terlibat dalam peristiwa tersebut. Buku ini juga menyoroti jumlah korban yang sangat besar, sekitar 800.000 orang yang tewas dalam tiga bulan setelah G 30 S, dengan laporan dari berbagai sumber internasional seperti Harian London Times, Washington Post, dan the Economist. Penulis menanyakan mengapa dunia Barat diam menghadapi pertumpahan darah yang begitu besar di Indonesia, sementara peristiwa kecil seperti kematian di Berlin bisa memicu reaksi global. Selain itu, penulis menyoroti bahwa kebijakan yang diambil setelah peristiwa tersebut dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Buku ini menekankan bahwa peristiwa tersebut tidak hanya menjadi kejahatan politik, tetapi juga merupakan “kejahatan nasional” yang memerlukan langkah-langkah pencegahan sebelum terjadi. Penulis menolak untuk menyalahkan pihak tertentu secara langsung, namun mengingatkan pentingnya refleksi dan keadilan dalam menghadapi peristiwa sejarah seperti ini. Buku ini berisi kritik terhadap kebijakan yang diambil, serta upaya untuk mengungkap kenyataan di balik kekerasan dan teror yang terjadi di Indonesia pada masa tersebut.
Menceritakan secara detail tentang penggulingan Presiden Soekarno dan peran CIA di dalamnya
Jumlah Halaman | 86 |
---|---|
Kategori | Sejarah |
Penerbit | Media Pressindo |
Tahun Terbit | 2018 |
ISBN | 979-911-634-1 |
eISBN | Proses |