Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan sebuah cerita rakyat yang berasal dari Propinsi Bali, khususnya mengenai asal-usul nama dua kota penting, yaitu Buleleng dan Singaraja. Cerita ini menggambarkan perjalanan seorang tokoh bernama I Gede Pasekan, seorang pangeran yang berani dan berkekuatan gaib. Dalam perjalanan hidupnya, I Gede Pasekan menghadapi berbagai rintangan dan ujian, termasuk membantu seorang pemilik perahu Bugis yang terdampar di Pantai Panimbangan. Dengan kekuatan dan semangatnya, I Gede Pasekan berhasil mengangkat perahu tersebut dan memperoleh imbalan berupa dua buah gong besar, yang menjadi simbol kekayaan dan kekuasaannya. Dari situ, kekuasaan I Gede Pasekan semakin meluas hingga ia mendirikan kerajaan baru di Den Bukit, dengan ibukota yang kemudian diberi nama Sukasada. Dengan berkembangnya waktu, pusat kerajaan pindah ke daerah yang kaya akan pohon Buleleng, sehingga wilayah tersebut diberi nama Buleleng. Di sana, dibangun istana megah yang diberi nama Singaraja, yang menggambarkan kejayaan dan kekuasaan kerajaan tersebut. Cerita ini tidak hanya menggambarkan sejarah dan asal-usul nama kota Buleleng dan Singaraja, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai moral seperti keberanian, kejujuran, dan semangat gotong-royong dalam masyarakat. Buku ini juga menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya dan cerita rakyat Indonesia yang kaya akan makna dan pesan moral.
Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan sebuah cerita rakyat yang berasal dari Propinsi Bali, khususnya mengenai asal-usul nama dua kota penting, yaitu Buleleng dan Singaraja. Cerita ini menggambarkan perjalanan seorang tokoh bernama I Gede Pasekan, seorang pangeran yang berani dan berkekuatan gaib. Dalam perjalanan hidupnya, I Gede Pasekan menghadapi berbagai rintangan dan ujian, termasuk membantu seorang pemilik perahu Bugis yang terdampar di Pantai Panimbangan. Dengan kekuatan dan semangatnya, I Gede Pasekan berhasil mengangkat perahu tersebut dan memperoleh imbalan berupa dua buah gong besar, yang menjadi simbol kekayaan dan kekuasaannya. Dari situ, kekuasaan I Gede Pasekan semakin meluas hingga ia mendirikan kerajaan baru di Den Bukit, dengan ibukota yang kemudian diberi nama Sukasada. Dengan berkembangnya waktu, pusat kerajaan pindah ke daerah yang kaya akan pohon Buleleng, sehingga wilayah tersebut diberi nama Buleleng. Di sana, dibangun istana megah yang diberi nama Singaraja, yang menggambarkan kejayaan dan kekuasaan kerajaan tersebut. Cerita ini tidak hanya menggambarkan sejarah dan asal-usul nama kota Buleleng dan Singaraja, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai moral seperti keberanian, kejujuran, dan semangat gotong-royong dalam masyarakat. Buku ini juga menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya dan cerita rakyat Indonesia yang kaya akan makna dan pesan moral.
Jumlah Halaman | 26 |
---|---|
Kategori | Pustaka Anak |
Penerbit | KYTA |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-623-7071-82-2 |
eISBN | 978-623-7603-29-0 |