Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan asal-usul Kampung Lobang Kelatak, sebuah kampung yang terletak di Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau. Cerita dimulai dengan penjelasan mengenai sejarah berdirinya kampung tersebut, yang berasal dari binatang bernama kelatak yang tinggal di sungai. Nama kampung pun diambil dari binatang tersebut, yaitu "Lobang Kelatak". Selanjutnya, buku ini menjelaskan kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Lobang Kelatak yang bercocok tanam dengan sistem ladang berpindah. Mereka menggunakan alat sederhana seperti beliung untuk menumbangkan pohon, kemudian menanam padi dengan cara menugal. Proses panen dilakukan dengan pugut, dan setelah panen, dilaksanakan acara syukuran bernama "kusukan", yang melibatkan kegiatan membuat lemang dan pesta yang penuh kebersamaan. Buku ini juga menceritakan perpindahan masyarakat Kampung Lobang Kelatak ke wilayah Berau Pesisir Selatan akibat wabah penyakit yang menyerang warga. Perpindahan dilakukan dengan berjalan kaki, membawa barang-barang dan ternak, serta berpindah ke berbagai kampung yang berbeda. Nama-nama kampung yang baru terbentuk pun dijelaskan, seperti Kampung Ampen Medang, yang berasal dari kayu medang yang digunakan saat perjalanan. Buku ini ditujukan untuk anak-anak dan remaja, dengan harapan dapat meningkatkan minat baca dan kecintaan terhadap budaya dan sejarah kampung halaman. Buku ini juga berisi gambar-gambar yang menarik untuk memperkaya pengalaman membaca. Dengan cerita yang menarik dan pendekatan yang sederhana, buku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melestarikan adat istiadat dan tradisi leluhur mereka.
Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan asal-usul Kampung Lobang Kelatak, sebuah kampung yang terletak di Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau. Cerita dimulai dengan penjelasan mengenai sejarah berdirinya kampung tersebut, yang berasal dari binatang bernama kelatak yang tinggal di sungai. Nama kampung pun diambil dari binatang tersebut, yaitu \"Lobang Kelatak\". Selanjutnya, buku ini menjelaskan kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Lobang Kelatak yang bercocok tanam dengan sistem ladang berpindah. Mereka menggunakan alat sederhana seperti beliung untuk menumbangkan pohon, kemudian menanam padi dengan cara menugal. Proses panen dilakukan dengan pugut, dan setelah panen, dilaksanakan acara syukuran bernama \"kusukan\", yang melibatkan kegiatan membuat lemang dan pesta yang penuh kebersamaan. Buku ini juga menceritakan perpindahan masyarakat Kampung Lobang Kelatak ke wilayah Berau Pesisir Selatan akibat wabah penyakit yang menyerang warga. Perpindahan dilakukan dengan berjalan kaki, membawa barang-barang dan ternak, serta berpindah ke berbagai kampung yang berbeda. Nama-nama kampung yang baru terbentuk pun dijelaskan, seperti Kampung Ampen Medang, yang berasal dari kayu medang yang digunakan saat perjalanan. Buku ini ditujukan untuk anak-anak dan remaja, dengan harapan dapat meningkatkan minat baca dan kecintaan terhadap budaya dan sejarah kampung halaman. Buku ini juga berisi gambar-gambar yang menarik untuk memperkaya pengalaman membaca. Dengan cerita yang menarik dan pendekatan yang sederhana, buku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melestarikan adat istiadat dan tradisi leluhur mereka.
Jumlah Halaman | 78 |
---|---|
Kategori | Pendidikan |
Penerbit | PT. Mediaguru Digital Indonesia |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-602-497-707-8 |
eISBN |