Sinopsis: Panggil aku, Anis. Seorang gadis remaja yang tengah berjuang untuk menjadi muslim yang taat, samiqna wa atoqna, dalam lingkungan keluarga yang memegang erat tradisi adat ketimuran dan beribadah sesuai ajaran Islam. Sebagai siswi SMK Farmasi Kapasari Surabaya, Anis juga dikenal sebagai penari tradisional Jawa dan Bali, yang telah menjadi bagian dari kehidupannya sejak usia empat tahun. Sanggar tari adalah seperti rumah kedua baginya, tempat ia menemukan kehangatan dan kebahagiaan. Namun, kehidupan Anis tidak selalu mudah. Dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih matang, ia menghadapi tantangan emosional dan hubungan yang rumit. Di antara mereka, ada Alex, sosok yang menjadi bagian penting dalam kehidupannya, dan Al, sahabat yang menjadi tempat curhat dan kepercayaannya. Namun, kehadiran pihak ketiga membuat hubungan mereka retak, meninggalkan Anis dalam kesendirian dan rasa hampa. Dalam catatan untuk Al, Anis mengungkapkan perasaannya yang terluka, dan juga keputusannya untuk menjauh. Ia menyadari bahwa menjaga hati yang terbuka adalah hal yang sulit, dan terkadang diperlukan kebohongan untuk melindungi hati dari luka. Di sisi lain, ia juga mengakui bahwa ia sendirilah yang menjauh, setelah semua yang terjadi tidak seperti yang diharapkan. Buku ini menggambarkan perjalanan Anis dalam mencari makna kehidupan, menghadapi kegagalan, dan mencoba memperbaiki hati. Dengan bahasa yang tulus dan penuh perasaan, kisah Anis mengajak pembaca untuk merenungkan tentang cinta, kehilangan, dan kekuatan hati untuk terus berjuang.
Sinopsis: Panggil aku, Anis. Seorang gadis remaja yang tengah berjuang untuk menjadi muslim yang taat, samiqna wa atoqna, dalam lingkungan keluarga yang memegang erat tradisi adat ketimuran dan beribadah sesuai ajaran Islam. Sebagai siswi SMK Farmasi Kapasari Surabaya, Anis juga dikenal sebagai penari tradisional Jawa dan Bali, yang telah menjadi bagian dari kehidupannya sejak usia empat tahun. Sanggar tari adalah seperti rumah kedua baginya, tempat ia menemukan kehangatan dan kebahagiaan. Namun, kehidupan Anis tidak selalu mudah. Dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih matang, ia menghadapi tantangan emosional dan hubungan yang rumit. Di antara mereka, ada Alex, sosok yang menjadi bagian penting dalam kehidupannya, dan Al, sahabat yang menjadi tempat curhat dan kepercayaannya. Namun, kehadiran pihak ketiga membuat hubungan mereka retak, meninggalkan Anis dalam kesendirian dan rasa hampa. Dalam catatan untuk Al, Anis mengungkapkan perasaannya yang terluka, dan juga keputusannya untuk menjauh. Ia menyadari bahwa menjaga hati yang terbuka adalah hal yang sulit, dan terkadang diperlukan kebohongan untuk melindungi hati dari luka. Di sisi lain, ia juga mengakui bahwa ia sendirilah yang menjauh, setelah semua yang terjadi tidak seperti yang diharapkan. Buku ini menggambarkan perjalanan Anis dalam mencari makna kehidupan, menghadapi kegagalan, dan mencoba memperbaiki hati. Dengan bahasa yang tulus dan penuh perasaan, kisah Anis mengajak pembaca untuk merenungkan tentang cinta, kehilangan, dan kekuatan hati untuk terus berjuang.
Jumlah Halaman | 152 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | Media Nusa Creative |
Tahun Terbit | 2016 |
ISBN | 978-602-6931-99-3 |
eISBN |