Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kisah hidup Sheka, seorang siswi yang lahir dari keluarga sederhana dan tinggal bersama kakek dan neneknya. Sejak kecil, Sheka mengalami kekosongan dalam kehidupannya karena kedua orang tuanya berpisah sejak ia masih bayi. Keinginan untuk merasakan kehangatan keluarga, canda tawa, dan kasih sayang orang tua menjadi beban yang terus menghantui hatinya. Dalam kehidupan sehari-hari, Sheka melihat teman-temannya tumbuh kembang dalam lingkungan yang lengkap dengan kehadiran orang tua, sementara ia merasa terasing dan kesepian. Keinginan Sheka untuk memiliki keluarga yang lengkap dan hangat menjadi motivasi bagi ia untuk terus berjuang dan menjalani hidup dengan semangat. Meski menghadapi rasa sedih dan kerinduan, ia tetap berusaha menghadapi hari-harinya dengan optimis. Buku ini juga menyampaikan pesan moral dari Al-Quran, seperti pentingnya bersyukur, berdoa, dan menjalani hidup dengan istiqomah di jalan Allah. Selain itu, buku ini juga menggambarkan kenyataan hidup yang penuh tantangan, tetapi juga penuh pelajaran. Dalam setiap hal yang terjadi, ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Buku ini mengajak pembaca untuk merenung, memahami arti kehidupan, dan menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan kejujuran. Dengan narasi yang penuh empati dan perasaan, buku ini menjadi pengingat akan pentingnya keluarga, kebersyukuran, dan semangat untuk terus berjuang dalam menghadapi kenyataan hidup.
Ada seorang gadis yang mempunyai impian ingin merasakan kebahagiaan tetapi ia lupa bahwa hidup tidak selalu bahagia Sejak dulu gadis itu mendapat cobaan dan ujian dari Nya Ia selalu sabar karena ada orang tersayangnya yang selalu menguatkannya Hingga suatu hari ia mendapat masalah besar yang datang bertubi tubi sampai membuat gadis itu hilang arah Gadis itu dulunya takut meninggalkan sholat rajin mengaji selalu ikhlas dalam berbagai goncangan tidak pernah putus asa semangat dalam hal apapun dan yakin pasti bisa Sekarang hilang semua prinsipnya ia merasa Allah tidak adil baginya Keluarga yang dulu menjadi tempat keluh kesahnya kini berganti dengan kecanggungan setiap kali melihatnya Setelah sekian lama jauh dari Allah Swt gadis itu merasa hidupnya hampa Semua rasanya sunyi merasa sendiri pekerjaan hilang keluarga meninggalkan sahabatnya yang tidak tahu keberadaannya orang orang tersayangnya yang tidak peduli lagi Dengan semua kejadian yang dialami akhirnya gadis itu tersadar dan menyesali semua perbuatan yang dialaminya Ia juga tersadar bagaimana bisa dia yang dulu menjadi kebanggaan keluarganya kini menjadi anak yang tidak tahu diri dan tidak tidak tau arah serta tidak ahu berterima kasih