Sinopsis Buku: Buku ini membahas isu-isu sosial ekonomi yang relevan dengan perempuan yang bekerja di luar negeri, khususnya di ranah migrasi. Buku ini berjudul *BURUH MIGRAN PEREMPUAN: Afirmasi Kebijakan bagi Kaum Marginal*, ditulis oleh Farida Nurani. Buku ini berisi analisis mendalam tentang peran perempuan sebagai pahlawan devisa, serta tantangan dan realitas yang dihadapi oleh buruh migran perempuan dalam konteks sosial, ekonomi, dan politik. Penulis menekankan pentingnya afirmasi kebijakan untuk memastikan bahwa hak-hak perempuan migran diakui dan dilindungi. Buku ini terbagi menjadi beberapa bab, antara lain: 1. BAB 2: Mereka Berteriak Kesetaraan Gender – Bab ini membahas isu kesetaraan gender dan peran perempuan dalam masyarakat. 2. BAB 3: Hasrat dan Realita Buruh Migran Perempuan – Bab ini menyajikan realitas hidup buruh migran perempuan, termasuk tantangan, pengalaman, dan harapan mereka. 3. BAB 4: Menelisik Kantong Buruh Migran di Jawa Timur – Bab ini berisi studi kasus di Kabupaten Blitar, yang menggambarkan kondisi dan kehidupan buruh migran perempuan di daerah tersebut. 4. EPILOG – Bab ini memberikan penutup dan refleksi terhadap isu-isu yang disampaikan sebelumnya. Buku ini ditulis dengan maksud besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah sosial ekonomi yang terkait dengan kebijakan terhadap perempuan. Penulis juga menekankan pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan dalam proses penulisan dan penerapan kebijakan yang adil bagi perempuan migran. Buku ini merupakan bentuk amal jariyah yang diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap dukungan dan doa dari keluarga, rekan, dan institusi pendidikan. Buku ini juga dilengkapi dengan informasi mengenai sanksi pelanggaran hak cipta, yang menunjukkan komitmen penulis terhadap perlindungan karya intelektual. Dengan bahasa yang sederhana namun mendalam, buku ini menjadi sumber inspirasi bagi pembaca untuk lebih peka terhadap isu-isu sosial yang masih relevan hingga kini.
Pengiriman BMI keluar negeri bukan tanpa resiko Rendahnya kemampuan hard skill maupun soft skill para buruh migran khususnya di sektor PRT ini menyebabkan mereka menjadi sasaran empuk perlakuan diskriminatif kekerasan eksploitasi hingga perkosaan Kondisi ini semakin diperburuk dengan tidak adanya jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang diberikan pemerintah RI kepada mereka