Sinopsis Buku: Bunga Desa yang Dilupakan adalah kisah tentang perjalanan hidup seorang gadis bernama Melati, yang lahir dan tumbuh di Desa Sukorejo, sebuah desa yang terkenal sebagai perkebunan teh. Melati adalah anak dari pasangan petani teh yang berhasil, Pak Sukirman dan Emak Melati. Meskipun hidupnya terbilang nyaman, Melati menghadapi tantangan dalam menjalani kehidupan sebagai seorang perempuan. Ia memiliki keinginan kuat untuk menjadi seorang guru, yang membuatnya melupakan kodratnya sebagai perempuan, sehingga menolak tawaran dari banyak laki-laki yang mencintainya. Melati memiliki dua kakak, Mawar dan Rosa, yang masing-masing memiliki sifat dan karakter berbeda. Mawar, anak pertama, tergolong egois dan tidak suka membantu pekerjaan rumah, sementara Rosa, anak kedua, lebih mandiri dan tomboy, namun tetap menyayangi adiknya. Dalam kehidupan sehari-hari, Melati terbiasa hidup sederhana, karena terbiasa dengan kondisi keluarganya yang tidak kaya raya. Buku ini menggambarkan perjuangan Melati untuk mengejar impiannya menjadi guru, meskipun di tengah jalan ia harus menghadapi tekanan dari lingkungan sekitar, termasuk dari masyarakat desa yang cenderung mengharapkan peran tradisional perempuan. Kisah ini juga mencerminkan perjuangan para perempuan desa yang ingin mengejar cita-cita, namun harus melawan stigma dan prasangka yang masih melekat pada peran mereka. Dengan penuh semangat dan harapan, buku ini berharap menjadi inspirasi bagi pembaca, khususnya para perempuan, agar tidak melupakan kodrat mereka sebagai perempuan, sekaligus tetap berani mengejar impian dan cita-cita.
Sebagai seorang gadis berusia tujuh belas tahun Melati terlihat menarik Rambutnya hitam lurus tergerai panjang Hidung mancung menghias wajah cantiknya Orang di sekitar Melati sering mengatakan kalau Melati mirip orang India Tubuh yang tinggi semampai menambah kemolekannya Melati dijuluki bunga desa gadis yang dianggap paling cantik di desa itu Paras nan cantik ditambah budi pekerti yang mulia menjadikan Melati incaran banyak kumbang Melati gadis yang hidup di tengah perkebunan teh itu kini telah menjadi pegawai negeri dan mengajar di sebuah SD negeri seperti keinginannya Namun di usianya yang menginjak kepala tiga Melati tak kunjung ingin membina rumah tangga Terbiasa sendiri dan tidak bergantung pada orang lain membuat Melati sulit membuka hati untuk laki laki Keluarganya pun mulai khawatir omongan tetangga mulai terdengar pedas di telinga Bunga desa yang dulu semerbak kini mulai layu dan dilupakan Dikemas dengan bahasa yang renyah membuat buku ini mudah dicerna pembacanya Konflik yang disajikan juga sangat sesuai dengan kehidupan sehari hari Bagaimanakah kelanjutan nasib Melati Dapatkan bukunya dan segeralah membaca
Jumlah Halaman | 58 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | CV. Cipta Media Edukasi |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-623-215-674-6 |
eISBN |