Sinopsis Buku: Buku *Pengantar Praktis Pengelolaan Lingkungan Kota* ini merupakan referensi praktis yang ditujukan bagi mahasiswa, pemangku kepentingan (stakeholder), serta masyarakat umum yang ingin memahami konsep dan penerapan pengelolaan lingkungan kota secara komprehensif, to the point, dan up to date. Buku ini mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan lingkungan kota, termasuk definisi kota, klasifikasi kota, dan konsep lingkungan hidup. Buku ini juga menjelaskan pengelolaan lingkungan kota dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, serta membahas tantangan seperti urbanisasi, degradasi lingkungan, dan perubahan iklim. Selain itu, terdapat penjelasan mengenai penilaian lingkungan kota, analisis dampak lingkungan, penilaian siklus hidup, dan standar kuantitas kebutuhan sumber daya kota. Buku ini juga menyebutkan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan kota, seperti metabolisme kota sirkuler, mobilitas hijau, dan penggunaan lahan berkelanjutan, sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan kota yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Selain itu, buku ini juga menyertakan informasi terkait hukum hak cipta, termasuk fungsi dan sifat hak cipta, pembatasan pelindungan hak cipta, serta sanksi pelanggaran hak ekonomi, sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam pengelolaan lingkungan kota yang melibatkan aspek hukum dan sosial. Dengan struktur yang jelas dan konten yang relevan, buku ini memberikan panduan praktis bagi pembaca dalam memahami dan mengelola lingkungan kota secara efektif dan berkelanjutan.
Terdapat beragam definisi kota yang dapat ditemukan dalam berbagai referensi akademik maupun dokumen pemerintahan Adapun sebagian referensi tersebut menyatakan perbedaan antara istilah kawasan perkotaan urban dengan kota city sedangkan sebagian referensi lain tidak membedakan penggunaan kedua istilah tersebut Sebagai contoh Pardo Echavarren 2010 menyatakan bahwa di Amerika urban dan city merupakan suatu istilah yang sama Adapun sumber yang lain justru menyebutkan urban dan city adalah dua hal yang berbeda dimana istilah city lebih mengacu kepada satuan unit wilayah yang telah ditetapkan untuk memiliki batas wilayah administratif tertentu serta memiliki struktur pemerintahan tersendiri European Commission 2011 Sedangkan istilah urban tidak hanya didasari oleh dimensi politis yang dicirikan dengan adanya batas administrasi dan pemerintahan tersendiri namun lebih cocok disematkan pada suatu wilayah yang memiliki sifat urban atau meng kota Sifat meng kota yang dimaksud dapat terdiri dari beberapa dimensi diantaranya populasi politik dan fungsi Bugliarello 2006 Dimensi populasi dicirikan dengan jumlah penduduk yang padat baik yang berasal dari tingginya angka kelahiran maupun tingginya angka migrasi masuk ke wilayah tersebut Pendefinisian kawasan perkotaan berdasarkan kepadatan penduduk disampaikan oleh Dijkstra Poelman 2012 yaitu sebagai area yang memiliki kepadatan penduduk lebih dari 1 500 jiwa m Dimensi politik merupakan penetapan suatu wilayah dengan batasan administrasi yang jelas serta memiliki pemerintahan tersendiri Pengelolaan lingkungan kota mulai menjadi perhatian seiring dengan meningkatnya kesadaran terkait degradasi lingkungan yang seringkali terjadi dan mengganggu keseimbangan ekosistem kota Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa seperti tubuh manusia kota juga melakukan suatu metabolisme untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari Oleh karena itu pengelolaan sumberdaya yang dibutuhkan oleh penduduk kota seperti air bersih oksigen makanan serta barang merupakan suatu hal yang krusial Selain itu pengelolaan limbah hasil konsumsi metabolisme juga hal yang perlu diperhatikan agar tidak mencemari lingkungan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat berdampak buruk baik bagi manusia maupun bagi makhluk hidup lainnya
Jumlah Halaman | 99 |
---|---|
Kategori | Teknik dan Arsitektur |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-623-209-401-7 |
eISBN | 978-623-02-1320-5 |