Sinopsis Buku: Dalam dunia yang penuh dengan ambisi dan keinginan kuat, cerita ini mengisahkan tentang Raja Anggalarang, seorang pemimpin kerajaan Galuh Pakuan yang dibantu oleh Mahapatih Banyak Sumba. Dari istri yang bernama Nastunalarang, Raja Anggalarang memiliki seorang putra yang dinobatkan sebagai Putra Mahkota Galuh Pakuan, yaitu Pamanahrasa. Meski masih berusia delapan tahun lebih, Pamanahrasa telah menjadi pilihan utama untuk menerima tahta kerajaan. Namun, keinginan untuk menduduki tahta Pakuan tidak hanya terbatas pada Pamanahrasa. Mahapatih Banyak Sumba, yang sekaligus menjadi paman dan mertua Asmunalarang, juga memiliki hasrat kuat untuk memegang kekuasaan. Dengan hubungan kekeluargaan dan kepentingan politik yang sama, persaingan antara Asmunalarang dan Banyak Sumba semakin memanas. Kecemburuan dan ambisi menjadi penyebab utama dari konflik yang terjadi di dalam kerajaan. Pertengkaran antara kedua pihak semakin memuncak ketika Banyak Sumba menyoroti kekurangan Nastunalarang, yang dinilai tidak memenuhi standar sebagai permaisuri. Dalam percakapan yang penuh dengan emosi, Banyak Sumba menyatakan bahwa Raja Anggalarang tidak pernah mengajukan Nastunalarang sebagai calon permaisuri, yang berarti Nastunalarang tidak memiliki kesempatan untuk menjadi ibu negara. Cerita ini tidak hanya menggambarkan konflik kekuasaan dan ambisi, tetapi juga mengungkapkan nilai-nilai budi pekerti dan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui konflik yang terjadi, pembaca akan memahami betapa pentingnya kesabaran, kejujuran, dan keadilan dalam membangun keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Buku ini disajikan dalam bentuk cerita yang menarik dan mudah dipahami, sehingga cocok untuk dibaca oleh anak-anak dan dewasa yang ingin memperkaya pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan yang sejati.
Buku ini merupakan dongeng atau cerita tentang kerajaan Galuh Pakuan Pamanahrasa adalah putramahkota kerajaan Galuh Pakuan Dengan penobatan itu Asmunalaran dan Mahapatih Banyak Sumba cemburu Mereka berdua menginginkan tahta Pakuan Dengan muslihat keduanya mereka berusaha menyingkirkan Pamanahrasa