Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan kisah hidup seorang anak bernama Bagas, yang lahir dalam keluarga sederhana dan mengalami perubahan besar dalam kehidupannya setelah kepergian kakek. Dari masa kecil yang berkecukupan, Bagas harus beradaptasi dengan kehidupan yang lebih sederhana setelah ayahnya, Abah, memutuskan untuk berkebun sawit dan menghindari konflik keluarga. Dalam usaha mempertahankan perekonomian keluarga, Abah dan Emak bekerja keras, menjual biji kopi dan memanfaatkan tanah yang dimiliki untuk menanam sayuran. Mereka juga menghemat pengeluaran, seperti membagi satu telur rebus menjadi empat bagian untuk keluarga. Di tengah kesederhanaan hidupnya, Bagas tumbuh menjadi anak yang berani, percaya diri, dan punya jiwa kepemimpinan. Meski masih SD, ia sudah menunjukkan semangat berdagang dengan membantu ibu menjual pempek dan gorengan, serta menjual kue basah ke sekolah. Bagas juga sering membantu mengurus keluarga, seperti mengirimkan uang jajan ke sekolah dan menaburkan bedak bayi setelah mandi. Meski sering dihina karena kondisi ekonomi keluarganya, Bagas tetap tegar dan penuh semangat. Kisah ini tidak hanya menggambarkan perjuangan keluarga kecil yang sederhana, tetapi juga mengisahkan pertumbuhan dan perubahan Bagas dari anak kecil menjadi remaja yang penuh semangat dan berjiwa besar. Dengan usaha, ketekunan, dan semangat belajar, Bagas berharap bisa menyelesaikan satu buku dan terus berkarya. Buku ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan tidak selalu tergantung pada kondisi awal, tetapi pada semangat dan usaha yang tidak pernah berhenti.
Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan kisah hidup seorang anak bernama Bagas, yang lahir dalam keluarga sederhana dan mengalami perubahan besar dalam kehidupannya setelah kepergian kakek. Dari masa kecil yang berkecukupan, Bagas harus beradaptasi dengan kehidupan yang lebih sederhana setelah ayahnya, Abah, memutuskan untuk berkebun sawit dan menghindari konflik keluarga. Dalam usaha mempertahankan perekonomian keluarga, Abah dan Emak bekerja keras, menjual biji kopi dan memanfaatkan tanah yang dimiliki untuk menanam sayuran. Mereka juga menghemat pengeluaran, seperti membagi satu telur rebus menjadi empat bagian untuk keluarga. Di tengah kesederhanaan hidupnya, Bagas tumbuh menjadi anak yang berani, percaya diri, dan punya jiwa kepemimpinan. Meski masih SD, ia sudah menunjukkan semangat berdagang dengan membantu ibu menjual pempek dan gorengan, serta menjual kue basah ke sekolah. Bagas juga sering membantu mengurus keluarga, seperti mengirimkan uang jajan ke sekolah dan menaburkan bedak bayi setelah mandi. Meski sering dihina karena kondisi ekonomi keluarganya, Bagas tetap tegar dan penuh semangat. Kisah ini tidak hanya menggambarkan perjuangan keluarga kecil yang sederhana, tetapi juga mengisahkan pertumbuhan dan perubahan Bagas dari anak kecil menjadi remaja yang penuh semangat dan berjiwa besar. Dengan usaha, ketekunan, dan semangat belajar, Bagas berharap bisa menyelesaikan satu buku dan terus berkarya. Buku ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan tidak selalu tergantung pada kondisi awal, tetapi pada semangat dan usaha yang tidak pernah berhenti.
Jumlah Halaman | 56 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | CV. Cipta Media Edukasi |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-602-478-911-4 |
eISBN |