Dr Ir Ledis Heru Saryono Putro MSi dilahirkan di Wonogiri Jawa Tengah pada hari Senin Kliwon tanggal 23 Maret 1970 Alumni Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Sriwijaya tahun 2020 merupakan tenaga pengajar Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang Agro industri pabrik pengolahan kelapa sawit PKS akan menimbulkan ldquo by product rdquo berupa air limbah POME kaya bahan organik berpotensi mencemari lingkungan Pengolahan POME di Indonesia masih dominan dengan metode konvensional tanpa penangkapan biogas metana Sistem ini mengemisikan biometana sebagai gas rumah kaca GRK ke atmosfer terus menerus dengan jumlah tidak diketahui dan tidak terkendali Pada sisi lain biometana merupakan sumber energi terbarukan dan berkelanjutan Di PKS gt 90 emisi GRK disebabkan dari POME Potensi energi listrik hasil penangkapan gas metana di PKS kapasitas 30 ton TBS jam setara kapasitas pembangkitan energi listrik optimum 0 734 MWe senilai Rp10 521 miliar tahun Namun potensi energi terbarukan tersebut saat ini masih terabaikan Melihat potensinya sebagai polutan sekaligus potensial untuk konversi ke energi terbarukan maka pemerintah pelaku industri kelapa sawit pemangku kepentingan terkait perlu segera untuk membangun sistem mendorong memfasilitasi dan menetapkan regulasi guna mewujudkan reduksi emisi metana melalui konversi POME ke energi sebagai kontribusi nyata unit PKS untuk reduksi emisi GRK nya Buku ini merupakan hasil penelitian penulis yang dilakukan selama tahun 2018 2019 Pokok pokok yang dihasilkan dari penelitian ini ialah 1 koefisien konversi emisi metana 0 2102 kg CH4 kg COD terdegradasi dari kolam anaerobik IPAL PKS multiple feeding system lebih rendah dari stoikiometri 0 25 karena fase biodegradasi anaerobik optimum secara umum belum tercapai Koefisien ini untuk estimasi emisi metana secara cepat di PKS dengan IPAL sejenis 2 model emisi metana berbasis jaringan saraf tiruan radial basis function neural network dengan akurasi 97 7 dan MSE 0 000356 model hybrid RBFNN GA untuk optimalisasi upaya pengelolaan emisi metana minimum atau maksimum pada pengolahan POME Dr Ir Ledis Heru Saryono Putro MSi dilahirkan di Wonogiri Jawa Tengah pada hari Senin Kliwon tanggal 23 Maret 1970 Alumni Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Sriwijaya tahun 2020 merupakan tenaga pengajar Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang Agro industri pabrik pengolahan kelapa sawit PKS akan ...menimbulkan ldquo by product rdquo berupa air limbah POME kaya bahan organik berpotensi mencemari lingkungan Pengolahan POME di Indonesia masih dominan dengan metode konvensional tanpa penangkapan biogas metana Sistem ini mengemisikan biometana sebagai gas rumah kaca GRK ke atmosfer terus menerus dengan jumlah tidak diketahui dan tidak terkendali Pada sisi lain biometana merupakan sumber energi terbarukan dan berkelanjutan Di PKS gt 90 emisi GRK disebabkan dari POME Potensi energi listrik hasil penangkapan gas metana di PKS kapasitas 30 ton TBS jam setara kapasitas pembangkitan energi listrik optimum 0 734 MWe senilai Rp10 521 miliar tahun Namun potensi energi terbarukan tersebut saat ini masih terabaikan Melihat potensinya sebagai polutan sekaligus potensial untuk konversi ke energi terbarukan maka pemerintah pelaku industri kelapa sawit pemangku kepentingan terkait perlu segera untuk membangun sistem mendorong memfasilitasi dan menetapkan regulasi guna mewujudkan reduksi emisi metana melalui konversi POME ke energi sebagai kontribusi nyata unit PKS untuk reduksi emisi GRK nya Buku ini merupakan hasil penelitian penulis yang dilakukan selama tahun 2018 2019 Pokok pokok yang dihasilkan dari penelitian ini ialah 1 koefisien konversi emisi metana 0 2102 kg CH4 kg COD terdegradasi dari kolam anaerobik IPAL PKS multiple feeding system lebih rendah dari stoikiometri 0 25 karena fase biodegradasi anaerobik optimum secara umum belum tercapai Koefisien ini untuk estimasi emisi metana secara cepat di PKS dengan IPAL sejenis 2 model emisi metana berbasis jaringan saraf tiruan radial basis function neural network dengan akurasi 97 7 dan MSE 0 000356 model hybrid RBFNN GA untuk optimalisasi upaya pengelolaan emisi metana minimum atau maksimum pada pengolahan POME