Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan pengalaman hidup seorang mahasiswa di Kampus STAN Bintaro, yang diceritakan dengan sudut pandang yang unik dan penuh makna. Melalui narasi yang penuh empati dan reflektif, penulis mengajak pembaca untuk merasakan nuansa dan warna kehidupan akademik di lingkungan kampus yang terkenal dengan sistem drop out (DO). Cerita ini tidak hanya menggambarkan tantangan dan kebiasaan sehari-hari para mahasiswa, tetapi juga menggali makna dari proses belajar, berkarya, dan berkembang di tengah lingkungan yang dinamis dan kompleks. Dalam buku ini, pembaca akan menyaksikan perjalanan seorang mahasiswa yang berusaha menjalani kampus dengan semangat, keinginan untuk belajar, dan harapan untuk menjadi bagian dari perubahan. Cerita ini juga membuka ruang bagi pembaca untuk merenungkan kembali perjalanan akademik mereka sendiri, sekaligus menginspirasi mereka untuk tetap berani dan kreatif dalam mengejar impian. Dengan gaya penulisan yang ringan namun mendalam, buku ini menjadi pengingat bahwa di balik semua tekanan dan tantangan, kehidupan mahasiswa adalah sebuah perjalanan yang penuh makna dan nilai.
Kampus itu terkenal kejam Setiap akhir dua semester bagi mahasiswa yang nilainya tidak memenuhi standar akan dikeluarkan Pun bagi mereka yang mengalami konflik disiplin menyontek saat ujian plagiat dalam paper atau berkelahi juga akan dipulangkan Tanpa banding Tanpa pledoi Tanpa ampun Semua ini proses yang akan kalian petik buahnya nanti ujar pimpinan kampus Tidak sedikit mahasiswa yang kemudian mengidap drop outphobia Mengasingkan diri lalu bermutasi menjadi makhluk apatis dan tidak peduli yang penting berkutat dengan diktat agar nasibnya aman Menjadi rata rata standar dan pada akhirnya membosankan Tapi tidak bagi Dey Masa mahasiswa adalah masa pembentukan karakter Masa membentuk myelin myelin kepemimpinan Masa menjadi aktivis pengguncang dunia Bagi Dey dan segelintir kawannya kuliah akademik tak memberikan bekal yang cukup untuk mengarungi dunia nyata Buat apa nilai selangit jika tidak berpengalaman memimpin dan mengorganisasi Dey tahu persis konsekuensi yang dia hadapi Nasib akademiknya berada di ujung tanduk menjelang berakhirnya semester ke empat ini Sementara ada sebuah pergelaran akbar yang harus dia ampu Belum lagi perhatiannya yang mulai luput ke usaha kecil kecilannya dalam rangka menyambung hidup Sebagai perguruan tinggi kedinasan keelokan kampus Dey telah memikat puluhan ribu peminat dari seluruh Nusantara setiap tahunnya Dengan surga seketika berupa status pegawai negeri selepas lulus siapa yang sanggup menolak Berdiri di tengah hiruk pikuk kaum urban Bintaro diam diam kampus itu menawarkan ujian yang sesungguhnya