Liburan naik kelas tahun ini aku ajak anakku pulang kampung Liburan tempat nenek mereka Kami naik sepeda motor yang baru saja satu bulan lunas angsurannya Motor ini kami beli tiga tahun lalu Untung saja hujan tidak turun hari ini Kami butuh lima jam perjalanan untuk sampai di kampungku Jam tiga sore kami sampai di rumahku Ibuku senang sekali Itu pertanda rumah mereka akan ramai Dia peluk cucunya yang kecil Aku tahu itu pelukan rindu Sudah sepuluh bulan dia tidak ketemu cucunya Setelah aku turunkan tas dan bawaan kami aku parkirkan motorku di depan rumah tetangga Mamak Modon lewat Seperti biasa dia selalu meyapaku dan menyalamiku ketika aku pulang Sekedar basa basi menanyakan kenapa pulang lalu minta rokok Tetapi dari tatapannya ketika melihat dan menyapaku Aku tahu itu mengingatkan masa kecil dia bersama bapakku Mamak Modon Semua orang kampung memanggilnya dengan Mamak Paman Dia masih ada hubungan keluarga denganku Dan dia juga teman sekolah bapakku Dia suka tersenyum dan tertawa sendiri hobi mengupil sedikit bisa berbahasa Inggris Tidak mau dikasihani Dia pekerja berat Dan tetap awet muda meski umurnya sudah lima puluh lima tahun Tetapi dia tidaklah normal Dia mengalami gangguan jiwa Ketika dia menjadi pelajar di Sekolah Rakyat atau SD Mamak Modon dasarnya anak pintar secara intelektual Kemudian di tuduh mencuri Padahal dia bukanlah pelakunya Gegar otaknya karena di pukul atau disiksa Pukulan mengenai kepala bagian belakangnya akibatnya syaraf nomal otak dan psikologisnya terganggu Ganguan jiwanya permanen Liburan naik kelas tahun ini aku ajak anakku pulang kampung Liburan tempat nenek mereka Kami naik sepeda motor yang baru saja satu bulan lunas angsurannya Motor ini kami beli tiga tahun lalu Untung saja hujan tidak turun hari ini Kami butuh lima jam perjalanan untuk sampai di kampungku Jam tiga sore ...kami sampai di rumahku Ibuku senang sekali Itu pertanda rumah mereka akan ramai Dia peluk cucunya yang kecil Aku tahu itu pelukan rindu Sudah sepuluh bulan dia tidak ketemu cucunya Setelah aku turunkan tas dan bawaan kami aku parkirkan motorku di depan rumah tetangga Mamak Modon lewat Seperti biasa dia selalu meyapaku dan menyalamiku ketika aku pulang Sekedar basa basi menanyakan kenapa pulang lalu minta rokok Tetapi dari tatapannya ketika melihat dan menyapaku Aku tahu itu mengingatkan masa kecil dia bersama bapakku Mamak Modon Semua orang kampung memanggilnya dengan Mamak Paman Dia masih ada hubungan keluarga denganku Dan dia juga teman sekolah bapakku Dia suka tersenyum dan tertawa sendiri hobi mengupil sedikit bisa berbahasa Inggris Tidak mau dikasihani Dia pekerja berat Dan tetap awet muda meski umurnya sudah lima puluh lima tahun Tetapi dia tidaklah normal Dia mengalami gangguan jiwa Ketika dia menjadi pelajar di Sekolah Rakyat atau SD Mamak Modon dasarnya anak pintar secara intelektual Kemudian di tuduh mencuri Padahal dia bukanlah pelakunya Gegar otaknya karena di pukul atau disiksa Pukulan mengenai kepala bagian belakangnya akibatnya syaraf nomal otak dan psikologisnya terganggu Ganguan jiwanya permanen