Sinopsis: Buku ini menggambarkan kisah hidup Danil, seorang pria yang terus-menerus mengalami kehilangan dan kesedihan. Setiap hari, ia berduka atas kematian orang-orang yang dekat dengannya—teman, keluarga, atau kenalan. Dengan pakaian hitam dan riasan kelam, ia menghadiri pemakaman, mengikuti upacara, dan menangis bersama pelayat. Namun, di balik kesedihannya, Danil mencari cara untuk melepas beban pikirannya melalui dua hal: vodka dan radio lawas. Vodka menjadi pelarian bagi segala emosi negatifnya, sementara radio menghiburnya dengan musik dan cerita yang mengalir tanpa henti. Dalam kesendirian dan keheningan, ia mencari makna hidup, menghadapi trauma, dan mencoba berdamai dengan kehilangan. Buku ini adalah kisah tentang kehidupan yang penuh duka, kecanduan, dan keinginan untuk melupakan masa lalu, sekaligus menyembuhkan luka batin.
Satu waktu dalam tiga ratus enam puluh lima hari saat aku memiliki cukup keberanian aku ingin mengatakan dengan gamblang di hadapannya Bahwa aku tak ingin kehilangan dirinya Maslow merangkum cinta sebagai satu dari lima kebutuhan dasar manusia dan aku begitu memuja teorinya hingga kepalaku nyaris pecah memikirkannya Karena hati manusia adalah pengembara yang menetap tapi tidak tinggal Pergi namun takkan pulang Terus melakukan penjelajahan sampai menemukan titik jenuh Yang berulang kali terhempas namun terlampau kebas Aku ingin hidup seperti itu Dalam satu kesempatan bahkan ketika ia tak lagi mencintaiku aku akan terus mengatakan padanya bahwa ia adalah cinta sejatiku Yang akan selalu kubawa hingga sukmaku tak lagi mengisi raga Aku akan terus mencintainya meski ia bahagia bukan karenaku