Sinopsis Buku: Di SMA Brahma Perkasa, sebuah sekolah unggulan di Jakarta yang hanya menerima siswa-siswi pilihan, dua siswi kelas XII, Kimberly dan Kayana, menjadi sosok yang menakutkan bagi seluruh siswa dan guru. Dikenal sebagai preman sekolah, tukang bolos, dan rajin telat, keduanya memegang rekor sebagai pentolan yang paling berpengaruh di sekolah tersebut. Kehadiran mereka mengubah suasana tenang dan damai sekolah menjadi lebih dinamis, bahkan memicu berbagai peristiwa tak terduga. Salah satu peristiwa yang terjadi adalah ketika mereka memaksa Bu Indar, seorang guru Biologi yang terkenal garang, untuk menyerah kalah hanya karena seekor tikus got. Meskipun Bu Indar dikenal berani melakukan eksperimen pada hewan, dalam situasi ini, ia justru kalah oleh tindakan jahil kedua siswi tersebut. Peristiwa ini menggambarkan sisi lain dari keberanian dan keberanian para guru, yang bisa terguncang oleh kecerdasan dan kejiwaan para siswa yang tidak terduga. Buku ini menggambarkan dunia sekolah yang penuh drama, konflik, dan kehidupan remaja yang kompleks. Dengan gaya penulisan yang menyentuh dan penuh emosi, buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keberanian, kekuatan, dan perubahan yang terjadi dalam diri manusia, terutama di masa remaja. Buku ini juga menyajikan kisah tentang hubungan antara guru dan siswa, serta bagaimana kekuatan emosional dan mental dapat memengaruhi dinamika sosial dalam lingkungan pendidikan. Dengan latar belakang yang kaya dan alur cerita yang menarik, *Best I Ever Had* menjadi karya yang sangat relevan dan mendalam, yang mampu menggambarkan kehidupan remaja dalam perspektif yang unik dan penuh makna.
Kisah tentang Kay yang patah hati Namun tatkala dia kembali membuka hatinya tak disangka sangka bahwa sosok pria yang dicintainya ternyata adalah calon tunangan sahabatnya