Sinopsis Buku: Buku ini membawa pembaca dalam sebuah perjalanan inspiratif dan penuh semangat, yang menggambarkan pengalaman para warga Perhimpunan Alumni Malaysia (PAM) dalam mengejar pendidikan formal di Malaysia. Dalam sepuluh bagian yang terstruktur, kisah-kisah ini menggambarkan perjuangan, keterbatasan, dan usaha yang tidak mudah dalam menempuh jalan menuju kesuksesan akademik. Setiap bab memiliki perspektif dan cerita yang berbeda, menciptakan referensi yang beragam untuk pembaca yang ingin memperoleh wawasan tentang pengalaman belajar di Malaysia. Buku ini tidak hanya menjadi catatan pribadi para penulis, tetapi juga menjadi motivasi bagi para pembaca yang memiliki cita-cita, agar tidak menunda atau membiarkan impian mereka terpendam. Dengan berbagai kisah yang disajikan, pembaca akan menyadari bahwa bahkan di tengah tantangan, semangat dan usaha tetap menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan akademik. Buku ini juga menyertakan informasi hukum terkait hak cipta dalam konteks penggunaan karya orang lain, sebagai bahan pertimbangan dalam pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan kesederhanaan dan kejujuran, buku ini hadir sebagai bentuk pengabdian dan penghargaan terhadap perjuangan para alumni Malaysia, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda dan pembaca lainnya.
Buku ini terdiri dari 9 tulisan Tulisan tulisan yang tersaji dalam buku ini merupakan kumpulan naskah para alumni dari perguruan tinggi Malaysia yang masing masing memiliki catatan dan cerita tersendiri Sehingga ada persfektif dan pandangan yang berbeda beda Tulisan pertama berjudul Di Malaysia Belajar Mengenali Diri judul kedua Pesona Belajar Isalam D ar i Malaysia judul ketiga Antara Profesional dan Keikhlasan Oleh Oleh Dari Malaysia judul keempat Malaysia Sebuah Kesempatan yang Tak Sia Sia judul kelima Pengalama Bahasa Melayu Ketika Awal Belajar judul keenam Hitungan Detik yang Menggetarkan judul ketujuh Belajar dan Memberi Kontribusi Untuk Bangsa judul kedelapan Dari Kongsi Hingga Toga dan judul terakhir Bermimpilah dan Jangan Berhenti Mencoba Mengawali pengiriman satu bundel formulir pendaftaran ke Universiti Kebangsaan Malaysia UKM merupakan saat saat yang sangat menantang Di saat semua orang mengirimkan formulir ke Amerika Serikat dan pelbagai negara di Eropa justru saya memilih Malaysia Dari empat puluh empat kawan yang sementara menjalani pelatihan bahasa intensif hanya empat orang yang mengirimkan formulir ke Malaysia Hanya mencapai angka sekitar 10 persen ini berarti tingkat pemilihan calon mahasiswa ke Malaysia bisa dikatakan tidak populer Namun angka angka itu tidak menghalangi pilihan saya untuk belajar ke Malaysia Ide yang ada pada saya saat itu adalah tempat bukan yang utama tetapi sikap individu akan menjadi kunci utama dalam belajar Beberapa pakar seperti Prof Yusril Ihza Mahendra Prof Zulhasril Prof Tjukup Martono adalah jebolan Malaysia Tetapi beliau beliau tetap berkiprah dan merupakan pakar dalam bidang keilmuan masing masing Sehingga saya sampai pada kesimpulan bahwa popularitas Negara tempat belajar bukan menjadi faktor saya dalam memilih tempat belajar Ditambah dengan candaan kawan kawan dengan pertanyaan Untuk apa belajar ke Malaysia Lalu kemudian candaan berikutnya ditambahkan tanpa memberikan waktu untuk menjawab pertanyaan pertama Kenapa tidak di Indonesia saja dan candaan berikut kembali menyusul masih dengan kondisi yang sama pada pertanyaan pertama Apa yang menarik dari Malaysia
Jumlah Halaman | 0 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2017 |
ISBN | 978-602-453-630-5 |
eISBN |